Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kala Menteri-menteri Lain Lebih Siap Hadapi Wabah Covid-19 dibanding Menteri Kesehatan

1 April 2020   07:52 Diperbarui: 1 April 2020   07:59 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah komik strip dengan tokoh utama Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus P. muncul dengan cukup satire beberapa waktu lalu.

Di dalam komik tersebut, tokoh sang menteri digambarkan sedang menenangkan kerumuman orang yang sedang makan di sebuah warung. Pada penggalan komik yang lain, tiba-tiba ia menyuruh kerumunan orang tersebut untuk segera pergi dan membubarkan diri. 

Sontak, adanya komik ini membuat heboh warganet. Terutama, mereka yang geram dengan kebijakan dan pernyataan sang menteri terkait wabah COVID-19 yang semakin mengerikan di negeri ini.

Memang, saling menyalahkan saat bukanlah solusi saat ini. Namun, entah kenapa, setiap ada perhitungan kasus baru -- terutama perhitungan kasus kematian -- wabah covid-19, semua pasti bertanya tentang keberadaan sang menteri yang kini mulai hilang dari permukaan digantikan Bapak Jubir Khusus Corona yang sangat serius itu.

Ini tak lepas dari pernyataan sang menteri yang seolah mengentengkan dan mencoba untuk menggampangkan adanya wabah tersebut terutama pada awal kasus pertama di Indonesia. 

Sang menteri mungkin bertujuan baik agar rakyat Indonesia tetap tenang dalam menghadapi corona. Namun, informasi tidak utuh yang tidak tersampaikan ke masyarakat, terlebih apa yang harus dilakukan oleh masyarakat dan dampak apa yang akan terjadi membuat banyak masyarakat, termasuk saya juga resah.

Terlebih, pernyataan bahwa penyakit ini bisa sembuh sendiri yang akhirnya tidak berkorelasi dengan upaya berkesinambungan sehingga kasus kematiannya mencapai sekitar 130an orang hingga hari ini. 

Pun, pernyataannya yang membantah ahli dari WHO soal kurang mampunya Indenesia mendeteksi penyakit ini juga membuat banyak masyarakat raesah. Ini terbukti dari lamanya waktu pengujian seorang PDP COVID-19 yang memerlukan waktu 14 hari. 

Beberapa diantaranya bahkan baru diketahui positif setelah yang besangkutan meninggal. Sebagai warga biasa, apa ya tidak takut jika mendapatkan "ketenangan semu" seperti itu?


Berhubung penyakit ini harus dilawan dengan imunitas tubuh yang baik, maka kita tinggalkan dulu cerita Bapak Menteri Kesehatan tersebut. Lebih baik kita mengapresiasi kinerja beberapa menteri lain yang seolah lebih siap dalam menghadapi wabah ini. Meski, para menteri tersebut juga harus tunduk pada perintah Presiden Jokowi, tapi tetap saja, tindakan antisipasi juga perlu dilakukan.

Salah satunya dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir. Keduanya sempat melakukan rapat untuk membahas kondisi pasar keuangan global dan nasional serta perekonomian yang menghadapi gejolak akibat virus Corona dan perang minyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun