Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Saya yang Masih Tidak Bisa Move On dari Sosok Frederika Alexis Cull

28 Februari 2020   08:58 Diperbarui: 29 Februari 2020   12:46 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frederika Alexis Cull di tengah anak-anak Indonesia. - Nova grid

Menghindari perdebatan mengenai apakah Indonesia masuk negara berkembang atau tidak, saya malah lebih senang untuk mengulas apakah negara kita sudah melek pageant atau belum.

Ini bermula ketika saya mulai mengikuti kembali euforia kontes kecantikan -- baik nasional maupun internasional -- pada tahun 2019 kemarin. 

Biasanya, saya memandang apatis kontes kecantikan yang digelar lantaran paling-paling hanya mengutamakan sosok dari peserta atau pemenangnya. Pendek kata, kontes kecantikan tersebut hanya akan membawa nama para pesertanya, sementara di sisi lain, tujuan diadakannya menjadi kabur.

Namun, semua berakhir ketika seorang dara berdarah campuran Inggris dan Lampung berhasil membawa nama Indonesia ke babak 10 besar Miss Universe 2019. 

Ya, Frederika Alexis Cull atau sering disebut Fredi atau pun Baby Cull membuat negara ini yang awalnya sinis bahkan kontra terhadap ajang kecantikan menjadi salah satu negara yang begitu meriah menyambut langkahnya di ajang kecantikan terbesar tersebut.

Bahkan, saat ia diumumkan masuk 10 besar, teriakan heboh dari PL Indonesia sangat meriah layaknya Timnas Indonesia mencetak gol ke gawan lawan. Tentu, euforia sebenarnya sudah ada beberapa tahun sebelumnya ketika wakil Indonesia bisa masuk babak semifinal atau sering disebut bisa placed.


Meski demikian, kesuksesan Dik Fred -- saya memanggilnya demikian lantaran usianya yang jauh lebih muda -- membuat banyak orang semakin terkesima. Negara ini pun bisa dikategorikan sebagai negara yang melek pageant, sejajar dengan Filipina, Thailand, bahkan Kolombia, Venezuela, dan Puerto Rico. 

Dengan keberhasilan Dik Fred yang akhirnya bisa menampilkan performanya pada babak evening gown semakin memupuk harapan siapa tahu ada wanita Indonesia yang bisa merengkuh mahkota sejagad pada suatu saat nanti.

Membanggakan Fred dengan masuk 10 besar memang wajar. Namun, itu tidak lengkap rasanya jika kebanggaan tersebut hanya sekadar kebanggaan bisa meraih posisi lebih baik daripada tahun sebelumnya. Satu poin penting yang membuat saya atau pun banyak bangsa Indonesia bangga terhadapnya adalah advokasi yang diperjuangkannya.

Bisa jadi, advokasi yang ia angkat adalah advokasi terbaik pada gelaran Miss Universe 2019 kemarin. Ini juga diakui oleh pecinta kontes kecantikan dari negara lain. Advokasinya mengenai perjuangan membantu anak Indonesia yang tidak memiliki akta kelahiran benar-benar membuat semua orang ternganga. 

Sederhana tetapi benar-benar penting dan tidak terpikirkan oleh banyak orang terutama bagi peserta pegeant yang lain. Yang selama ini memang banyak memberi perhatian kepada isu lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun