Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Awas, Penularan Virus Covid-19 Melalui Barang Pos dan Ekspedisi!

18 Februari 2020   08:18 Diperbarui: 18 Februari 2020   09:59 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah kantor pos di China yang masih beroperasi. - Alamy.com

Penyebaran wabah virus covid-19 yang semakin tak terkendali, baik di China maupun di seluruh dunia membuat banyak negara mengantisipasi penularan penyakit ini. Termasuk dengan mengarantina warga negaranya agar tidak menularkan ke orang lain. Semua penerbangan dari dan menuju China pun banyak yang dihentikan.

Meski langkah ini diambil dengan sedemikian rupa, nyatanya potensi penyebaran virus ini masih tetap ada meski bukan lagi antar manusia. Potensi tersebut adalah melalui kiriman barang melalui pos atau pun ekspedisi. Terutama, dari negara China dan negara lain yang sudah terdampak virus covid-19.

Beberapa negara telah membatasi kiriman barang dari dan keluar China. Salah satunya adalah Singapura yang menghentikan penerimaan surat, parsel, dan kiriman pos kilat ke negeri tirai bambu sampai batas waktu yang tidak ditentukan. 

Demikian pula USPS -- jasa pos AS -- yang tak lagi bisa mengirimkan dan menerima kiriman surat dan paket tidak saja dari China daratan tetapi juga dari Hong Kong dan Makau. Selain untuk mengantisipasi wabah penyakit ini, sulitnya transportasi menuju negara tersebut juga menjadi pemicu utama.

Terganggunya kegiatan ini telah disampaikan kepada 192 anggota  yang memiliki layanan pos di seluruh dunia. Pada intinya, telah banyak negara yang membatasi bahkan menghentikan kegiatan ekspedisi dari dan menuju China. 

Meski demikian, kebijakan ini hanya bersifat sementara karena bisa menganggu hubungan komunikasi jangka panjang. Para pengambil kebijakan pun akan tetap memantau perkembangan yang terjadi di China daratan dan beberapa negara terdampak virus covid-19 di sekitarnya.

Ketakutan banyak negara akan penyebaran virus covid-19 melalui barang pos dan ekspedisi memang cukup bisa diterima. Kasus penyebaran bakteri antraks yang meneror AS pada tahuan 2000an tentu tidak bisa lepas dari ingatan. 

Berbagai kantor di negeri Paman Sam mendapat teror surat dengan bubuk putih yang diyakini mengandung spora bakteri antraks. Banyak orang yang diyakini terkena penyakit tersebut setelah membuka surat yang didapat.

Kejelasan apakah virus covid-19 mampu bertahan pada benda mati juga masih dipertentangkan.  Meksi demikian, para peneliti menemukan pada suhu kamar, patogen manusia ini bisa bertahan dalam wakti hingga sembilan hari. 

Sebuah jurnal yang diterbitkan di Jerman menyatakan bahwa virus corona dapat bertahan empat hingga lima hari di banyak benda. Seperti benda-benda yang terbuat dari alumunium, kayu, kertas, plastik, dan kaca. 

Bahkan, virus ini bisa bertahan lebih dari 28 hari pada hewan seperti bahan pangan hewani. Inilah yang menjadi dasar kekhawatiran mengenai penularan virus covid-19 melaui benda pos dan ekspedisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun