Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Munculnya Sosok Baru "80.000 Euro" dalam Kasus Garuda Indonesia

12 Desember 2019   07:56 Diperbarui: 12 Desember 2019   08:02 1991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. - Kompas.com

Jujur, jika Anda memiliki akun Twitter, maka perhatian Anda selama beberapa hari ini tertuju pada akun @digeeembok (e-nya tiga). Akun yang secara konsisten memaparan kebobrokan internal  di perusahaan penerbangan pelat merah itu semakin menjadi-jadi dalam menampilkan apa yang sedang terjadi di sana. Termasuk, pada cuitan yang dilakukannya pada Rabu (11/12/2019) malam.

Jika pada cuitan sebelumnya, ia memaparkan tentang kebusukan mantan Dirut Garuda dan oknum jajarannya beserta para oknum pramugari yang semena-mena, kini perhatian beralih kepada salah satu pengurus Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) bernama Anna Rosliana, atau disebut juga Bunda Anna.

Nah, semalam kemarin, sosok BA ini menjadi perhatian netizen karena menurut cuitan sang whistle blower, ia diduga menjadi kaki tangan Ari Askara untuk mengambil uang sebesar 80.000 Euro dari Amsterdam. Jumlah yang bukan main-main banyaknya.

Uang yang senilai sekitar 1,2 milyar rupiah itu berdasarkan cuitan @digeeembok dibawa Bunda Anna melalui Bandara Kualanamu Sumatra Utara untuk menghindari bea cukai di Bandara Soetta Jakarta. Jelas, cuitan ini langsung kembali mendapat apresiasi dari para warganet. Mereka langsung menyerbu akun instragram BA yang di dalamnya juga terdapat foto ketika ia berada di Amsterdam.

Meski, setelah viral beberapa saat selepas cuitan itu, BA memberi klarifikasi bahwa ia baru saja membuat visa untuk ke Belanda beberapa saat yang lalu, tetapi klarifikasi ini tak begitu saja dipercayai oleh netizen. Belum lagi, ada unggahan lain yang menggambarkan dirinya berada di Bandara Kualanamu. Bak detektif yang terlatih secara profesional, para netizen pun menelisik jejak digital sosok ini hingga persepsi pun timbul semakin liar.

Sebagai warganet +62 yang baik, walau kaget dengan apa yang dipaparkan oleh akun digembok 3, tetapi saya masih mencoba menunggu dan menahan diri untuk tidak langsung percaya. Meski, dari unggahan BA sudah jelas-jelas menunjukkan tempat-tempat yang sesuai dengan apa yang dipaparkan. Penyebabnya, tak lain kasus yang mengiringi kasus utama -- penyelundupan Harley Davidson -- masih liar dan belum tentu kebenarannya. Masih perlu didalami secara menyeluruh.

Walau demikian, sudah sepantasnya sosok Bunda Anna ini dimintai keterangan, baik oleh pihak kepolisian maupun pihak berwenang lainnya apakah tuduhan yang dialamatkan padanya benar atau tidak. Jikalau tidak, maka ia harus bisa membuktikan, baik dari rekam tiket perjalanan dan lain sebagainya sehingga ia tak tersangkut kasus ini sedikitpun. Jikalau benar, maka sungguh hal ini memang keterlaluan. Perusahaan yang menjadi kebanggaan Indonesia benar-benar dalam kondisi sakit parah.

Ia tak hanya mengalami kerusakan pada bagian utamanya (baca Dirut), tapi juga bagian bawahnya. Dan sedihnya, jika hal itu terbukti benar, maka kejahatan ini dilakukan secara sistematis. Terlebih, apa yang dilakukan oleh para oknum atasan kepada bawahannya benar-benar tidak manusiawi. Seperti, apa  yang disampaikan oleh awak kabin garuda senior beberapa hari yang lalu.

Untuk masalah akun digembok tiga yang akan dipolisikan oleh petinggi Garuda, sebenarnya negara harus mengambil posisi yang tepat. Jika memungkinkan, kedua pihak dikonfrontasi untuk mencari tahu siapa yang salah dan benar. Mengingat, apa yang dipaparkan oleh akun ini membuat banyak pihak terhenyak karena didukung oleh bukti-bukti yang cukup akurat. Walau, semua kembali kepada bagaimana kasus hukum nantinya karena bagaimanapun mempercayai sepenuhnya pada cuitan bukanlah tindakan yang baik.

Tak hanya itu, persepsi liar yang sudah terjadi di masyarakat malah akan merugikan integritas Garuda Indonesia sendiri. Padahal, sebagai aset bangsa, BUMN ini wajib dilindungi. Ia wajib dijaga, dirawat, dan dikembangkan untuk lebih baik lagi. Kalau memang sekarang sudah mulai terlihat bobrok di dalamnya, maka langkah bersih-bersih di dalamnya harus dilakukan. Termasuk, perpecahan serikat pekerja yang terjadi seperti yang dipaparkan oleh akun @digeeembok.

Semoga Garuda Indonesia segera bangkit dan kasus ini selesai sesuai hukum yang berlaku di negara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun