Namun, saya tegaskan kembali bahwa jangan sampai K-Reward dijadikan patokan dulu. Dicoba saja menulis selama sebulan penuh dan pada akhir periode dapat dilihat hasilnya. Tentu, saya sarankan pula untuk melakukan verifikasi KTP agar dapat mengikuti program ini. Juga, saya beri rekomendasi beberapa topik pilihan yang bisa jadi memiliki keterbacaan tinggi. Nanti kalau pernah satu kali bisa nyantol di K-Reward, maka ketagihan menulis itu akan datang dengan sendirinya.
Sebenarnya, program K-Reward ini sangat bagus. Untuk ke depannya lagi, pengelola Kompasiana bisa lebih mempromosikan program ini lagi terutama lewat kanal yang lebih dikenal masyarakat luas seperti Kompas.com. Ambang batas K-Reward threshold bisa juga diturunkan sedikit, misal antara 2.000-2.500 views agar ada jangkauan lebih besar bagi penulis, terutama penulis yang baru mendaftar untuk bisa meraih kesempatan ini. Tapi itu ya kembali kepada hak admin dalam melakukan program ini.
Disadari atau tidak, kini banyak portal yang juga memberikan reward, baik berupa uang tunai atau uang elektronik kepada penulisnya. Meski ada beberapa diantaranya yang memberikan dengan jumlah lebih besar dari Kompasiana, namun ada beberapa hal yang membuat Kompasiana tetap jadi pilihan.
Selain rasa puas, tak adanya pemeriksaan dari admin secara berlebihan menjadi alasan. Beda dengan portal lain yang harus menunggu selama beberapa hari, di Kompasiana, asal tidak melanggar aturan pasti langsung tayang. Inilah yang menjadi kelebihan Kompasiana dan akan bertambah kuat dengan adanya K-Reward.
Nah, bagaimana tanggapan Kompasianer lainnya? Dapat berapa rupiah untuk periode Januari-Mei 2019 ini?