Ilmu dan tujuh tata cara serta teknik kimia yang melibatkan pemrosesan raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam-logam lain seperti emas, perak, tembaga, timbal, dan besi.
Tak hanya itu, Ar-Razi juga dikenal sangat perhatian terhadap kaum miskin. Tak sepeserpun biaya pengobatan dipungut dari masyarakat miskin yang berobat padanya. Kala mengobati pasien, harapan dan semangat juga Ar-Razi berikan untuk kesembuhan sang pasien.Â
Baginya, dokter juga berperan ganda. Selain mengobati secara fisik, juga mengobati secara mental. Inilah yang kadang tidak diperhatikan oleh  dokter-dokter masa kini.
Ar-Razi terus mendedikasikan diri sebagai dokter hingga wafat di usia 62 tahun pada 313 H/925 M. Berkat jasanya, banyak teori kedokteran yang berpijak pada teorinya sehingga dunia ini semakin berkembang hingga sekarang.
Sumber: