Misalnya, jika kehilangan dompet yang berisi surat-surat penting, maka segala identitas yang menyertainya janganlah diunggah. Nomor KTP/SIM, alamat lengkap, atau hal-hal penting lain tidak perlu disertakan.Â
Cukup nama lengkap dan posisi hilangnya saja. Ini penting untuk mengetes seserorang yang mengaku menemukan barang tersebut. Mereka bisa diminta untuk menyebutkan detail dari surat-surat berharga tersebut. Dan, bukti foto barang yang hilang tetap menjadi acuan.
Ada baiknya, kita memiliki back up fotokopi surat-surat penting tersebut. Agar jika nantinya benar-benar tak bisa ditemukan, maka proses pengurusan yang harus dilakukan lebih mudah.
Diantara semua cara untuk mencegah penipuan ini yang paling aman adalah dengan mengajak langsung sang penemu, atau biasa disebut COD. Berbicara baik-baik dengan mereka sambil mengucapkan terima kasih dan pemberian sepantasnya adalah cara paling jitu. Namun, bukan berarti cara ini bisa ampuh untuk meminimalisir tindak kejahatan.
Penipu yang semakin pintar sering kali membuat korban bingung dan terus menerus menuruti apa yang mereka inginkan. Semisal, pada awalnya mereka meminta uang untuk pengiriman barang. Namun, karena sang korban sudah terlanjur tahu modus penipu, ia memiliki cara lain yakni dengan mengajak bertemu.
Meskipun banyak terjadi kasus penipuan yang semakin marak, bukan berarti mengunggah berita kehilangan di media sosial tak berfaedah. Banyak cerita sukese para pengunggah berita yang berhasil menemukan barang yang hilang tanpa keluar uang sepeser pun.Â
Banyak penemu barang yang dengan ikhlas rela mengantarkan barang yang hilang ke pihak yang sedang ditimpa kemalangan.Â
Kadang, jalinan pertemanan dan persaudaraan terjalin dari kejadian tak terduga ini. Komunitas lokal di media sosial pun akhirnya semakin berperan penting dalam penuntasan kasus ini.
Salam waspada.Â
Â