Mohon tunggu...
M. Ikmal Amri Ikhsan
M. Ikmal Amri Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ingin menulis artikel opini

Penggunaan untuk mengupload artikel opini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ayah Orang Tua Tunggal dalam Mengasuh Anak

9 Juli 2022   15:30 Diperbarui: 9 Juli 2022   15:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo, perkenalkan nama saya M. Ikmal Amri Ikhsan, saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi mengenai opini saya tentang Peran Ayah orang tua tunggal dalam Mengasuh Anak.

Perceraian berdampak bukan hanya kepada orang tua saja melainkan kepada sang anak yang bisa mengalami psikologis dalam hal menyangkut kepribadian, kepuasan hidup, kepercayaan diri, komunikasi, dan aktivitas sehari-hari karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua. Anak-anak yang hidup di keluarga orang tua tunggal sering kali mendapatkan perhatian yang kurang, sehingga perkembangan sosial dan emosi anak terhambat.

Dalam hal ini, ayah adalah orang tua tunggal yang memiliki tanggung jawab lebih besar, karena mengurus anak dan bekerja menjalankan peran sebagai ayah sekaligus ibu untuk anaknya. Sebagai orang tua tunggal ayah melakukan penyesuaian perilaku, setelah selesai bekerja ayah akan langsung pulang untuk melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengurus anak.

Penyesuaian peran sebagai orang tua tunggal harus memiliki kedekatan antara seorang anak dan juga ayah tersebut, jika seorang ayah memiliki kedekatan yang baik terhadap anak-anaknya akan lebih mudah untuk mengasuh dan merawat. Kedekatan anak dan ayah terbentuk dengan cara salah satunya ayah memenuhi keinginan dan kebutuhan anak, dan ayah lebih sering menghabiskan waktu dengan anaknya sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara anak dan ayah.

Peran ayah dalam mengasuh anak setiap harinya dengan melakukan tugas-tugas contohnya membuatkan sarapan, dan susu. Tugas-tugas yang lainnya juga dikerjakan ayah dikala sedang tidak bekerja dan memiliki waktu luang untuk melakukan pekerjaan tersebut seperti mencuci pakaian, menyapu, dan juga mengepel. Peran ayah sebagai pembimbing dalam mengajarkan ibadah memang keterlibatan ayah lebih sedikit, karena anak telah belajar di sekolah, namun ayah lebih menekankan pendisiplinan anak dalam melaksanakan ibadah.

Kendala yang akan dihadapi oleh seorang ayah ketika menjalankan peran sebagai orang tua tunggal dirasakan ketika harus menjalankan tugas merawat anak yang masih balita, anak sering menangis dan ayah kurang memahami cara mengatasi ketika anak menangis. Setelah itu ayah juga merasakan tidak memiliki teman untuk berdiskusi untuk mengambil keputusan terkait dengan pengasuhan anak, menjadi orang tunggal bagi ayah tentunya bukan hal yang mudah. Mengubah pandangan bahwa tugas pengasuhan anak hanyalah tugas ibu tampaknya perlu dilakukan, agar ayah lebih merasa nyaman dalam mengasuh anak, terutama etika harus berinteraksi di luar rumah terkait dengan urusan anak. Anak tidak hanya membutuhkan materi tetapi juga membutuhkan kasih sayang. Ayah perlu belajar memahami tahap perkembangan yang sedang dijalani anak, agar dapat mendampingi dengan sikap yang tepat.

Perubahan peran sebagai pasangan orang tua utuh, menjadi orang tua tunggal membutuhkan penyesuaian. Selain tetap menjalankan peran sebagai pencari nafkah, ayah mulai melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh ibu. Perubahan peran ayah sebagai orang tua tunggal antara lain yaitu peran dalam mengasuh anak, memberi motivasi bagi anak, dan membimbing dalam mengajarkan ibadah, mendisiplinkan, dan mendampingi anak saat belajar. Ayah berupaya mengelola perannya sebagai ayah tunggal, dan memanfaatkan sumber dukungan sosial yang diperoleh dari keluarga dan sekolah. Peran ayah dalam mengasuh anak memberikan dampak pada perkembangan anak sehingga prestasi belajar anak tetap terjaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun