Mohon tunggu...
ikke wardah
ikke wardah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita Tangguh

Menjadi TUA itu PASTI sedangkan menjadi DEWASA itu PILIHAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Banyak Kejanggalan Teror Ular di Asrama Papua Surabaya

10 September 2019   18:36 Diperbarui: 10 September 2019   19:45 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
clipart-library.com

Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya kembali dihebohkan adanya isu pelemparan karung berisi ular yang diduga dilakukan oleh orang tidak dikenal. Namun ternyata isu teror pelemparan ular ini hanya settingan (hoax) dari pihak yang berusaha memelihara momentum sentimen rasisme dan diskriminatif yang saat ini sudah semakin melemah. Mereka berusaha memprovokasi kembali masyarakat luas khususnya sesama Papua dengan isu dan video ular dengan tujuan memanaskan lagi kerusuhan Papua. 

Mari kita simak kejanggalan dari isu dan video pelemparan karung berisi ular yang direkam sendiri oleh penghuni asrama Papua tersebut.

1.    Polda Jatim menyatakan Hoax adanya Teror Ular. Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa isu teror pelemparan ular piton di Asrama Mahasiswa Papua pada Senin pagi (9/9/2019) merupakan berita bohong (hoax). Kapolda Jatim sudah meminta bantuan wartawan yang memiliki kedekatan dengan beberapa penghuni asrama, pimpinan Keluarga Besar Papua di Surabaya serta teman-teman yang ada di LBH Surabaya, namun semuanya tidak mendapatkan informasi tersebut. Kemudian sejauh ini belum ada laporan pengaduan teror kepada pihak kepolisian. Jika pihak penghuni asrama mahasiswa Papua merasa diteror seharusnya mereka segera melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian setempat.

2.    Penghuni asrama menolak untuk ditemui. Polda Jatim sampai saat ini belum bisa menggali informasi lebih lanjut dari mahasiswa Papua penghuni asrama di Jalan Kalasan Surabaya karena mereka menolak untuk ditemui dan diajak kerja sama untuk mengungkap kasus tersebut. Kalau memang mereka merasa diteror dan ingin mengungkap siapa oknum dibalik pelemparan 2 karung berisi ular, mereka mau mendatangi atau menemui aparat kepolisian setempat agar kasus ini cepat terungkap. Penolakan tersebut mengisyaratkan adanya kebohongan dari para penghuni asrama karena mereka khawatir tidak bisa memberikan keterangan yang jelas serta menunjukkan bukti-bukti valid adanya teror. Disisi lain berdasarkan analisa gestur tubuh dan ekspresi mereka dalam video itu terlihat jelas mereka tidak sedang dalam kondisi ketakutan atau mengalami teror.

3.     Adanya kandang ular di sekitar asrama. Dari video yang beredar terlihat beberapa penghuni asrama sedang membuka karung seakan-akan tidak punya rasa takut dengan ular yang ada di dalam karung tersebut. Anehnya, mereka bercakap-cakap santai dan saat dua orang yang sedang membuka karung seketika bisa menghitung jumlah ular kemudian mengatakan jika ada 3 ular di dalamnya sambil tertawa-tawa. Tidak lama setelah mereka berhasil membuka karung itu, mereka memasukkan ke dalam kandang melalui bagian atas layaknya sebuah kandang ular. Video ini memperlihatkan jika kandang ini sengaja disiapkan untuk ular tersebut dan aksi ini mereka rekam sendiri sebagai bahan provokasi untuk mereka sebarkan ke kawan-kawan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun