Mohon tunggu...
Ikhwanur Rahmah
Ikhwanur Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Student of Arabic Education'16 in UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, east java. 20 years old. from Bima, West Nusa Tenggara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen dalam BK Jadi Cara Membantu Anak Menyelesaikan Masalah

17 Oktober 2018   07:36 Diperbarui: 17 Oktober 2018   09:15 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mungkin kita sering mendengar kata asesmen disebutkan dalam berbagai bidang, contohnya dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan sendiri, asesmen termasuk dalam bagian evaluasi pembelajaran.

Menurut Robert M Smith (2002), asesmen merupakan "Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran".

Sudah jelas bahwa pengertian diatas lebih menitikberatkan asesmen dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan, terutama di sekolah terdapat proses bimbingan dan konseling yang ternyata juga membutuhkan  asesmen.

Asesmen adalah salah  satu bagian yang sangat penting dalam kegiatan konseling baik konseling individu maupun kelompok. Asesmen pada prakteknya menjadi suatu cara untuk menilai keberhasilan dari proses konseling. 

Selain itu, Asesmen juga menjadi salah satu cara untuk membantu peserta didik dalam penyelesaian masalah di sekolah. Kenapa demikian? Karena melalui asesmen, konselor atau dalam hal ini guru BK dapat mengumpulkan informasi untuk menentukan masalah dan memahami latar belakang serta situasi yang sedang dihadapi peserta didik. Asesmen dalam bimbingan konseling dilakukan sebelum, selama dan setelah konseling berlangsung.

Asesmen dalam bimbingan konseling berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut:

  1. Merupakan sebuah proses.
  2. Mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan suatu data.
  3. Objeknya individu, kelompok ataupun lingkungan.

Dalam proses asesmen bisa menggunakan beberapa cara yaitu melalui interview, tes, maupun dengan melakukan observasi.

Bagaimana prosedur asesmen dalam bimbingan dan konseling di sekolah?

  1. Menentukan masalah, hal pertama yang guru BK lakukan sebagai konselor adalah mengidentifikasi masalah yang ada pada peserta didik yang akan di asesmen.
  2. Memilih dan menerapkan metode yang sesuai yang akan digunakan dalam proses asesmen. Seperti memilih menggunakan tes, interview ataupun observasi.
  3. Mengevaluasi informasi asesmen, guru BK sebagai konselor memberikan skor hasil asesmen kemudian menginterpretasikannya dalam artian mengatur, menilai fakta yang ada, menafsirkan pandangan dari keseluruhan informasi yang diperoleh dari metode-metode dalam asesmen yang diterapkan sebelumnya. Proses menginterpretasikan hasil asesmen ini harus dilakukan secara jujur, hati-hati dan lebih terbuka.
  4. Laporan hasil asesmen, dalam hal ini bagaimana gambaran individu yang dinilai serta bagaimana situasinya.

Guru BK sebagai konselor diharapkan untuk berhati-hati dalam melakukan proses asesmen karena jika tidak, maka akan menyebabkan treatment gagal dan berimbas tidak baik pada peserta didik bahkan guru BK itu sendiri. 

Meskipun guru BK harus melakukan treatment dengan menilai latar belakang dan situasi yang dihadapi peserta didik saat itu, namun tidaklah etis dan efisien jika guru BK menilai latar belakang dan situasi peserta didik yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi oleh peserta didik sendiri. Oleh karena itu guru BK sebagai konselor harus obyektif dalam melakukan asesmen dan harus berprinsip bahwa hanya akan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi peserta didik sehingga guru BK dapat mengembangkan treatmen yang efektif, efisien dan berjangka panjang bagi peserta didik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun