Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Memaknai Arti Penting Kebiasaan Makan Bersama Keluarga

25 Agustus 2016   00:12 Diperbarui: 25 Agustus 2016   00:37 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghabiskan akhir pekan dalam acara makan-makan bersama bereng keluarga besar di tepi pantai dengan membawa makanan dalam rantang (dok pri).

Ketika saya kecil dulu kira-kira berusia 13 -18 tahun, ada 5 orang yang duduk di meja makan setiap hari, ayah, ibu dan kedua adik saya.  Kedua orang tua saya berprofesi sebagai guru, dan mereka selalu berupaya keras untuk pulang tepat waktu, tepatnya tengah hari untuk makan siang bersama keluarga. Itu benar-benar bermakna buat kami sekeluarga. Betapa tidak, kami selalu tahu kabar terbaru tentang setiap anggota keluarga. Suasana terasa begitu akrab, hangat dan harmonis.

Saya ingat betul ketika kami makan bersama di meja makan, terutama saat makan malam, bagaimana ayah dan ibu saya mengajarkan dan menasehati kami sebagai anak-anaknya tentang pola hidup yang baik, makan yang sehat dan berbagai hal lainnya. Di saat itu kami pun selalu memberi tahu ayah dan ibu tentang kegiatan kami sepanjang hari. 

Di beberapa malam berikutnya, keseruan makan malam bersama kami di rumah pun semakin bertambah, saat ayah saya membawa pulang paket menu KFC (Kentucky Fried Chicken) kombo super family. Ditemani ayam goreng renyah nan lezat yang mampu menggugah selera, tentu membuat suasana makan malam kami terasa lebih istimewa.

“Sering-sering ya ayah!” Kataku saat malam itu. Adik-adik saya sangat mendukung apa kataku. Sambil menyantap menu KFC, ayahku hanya dapat tersenyum mendengar apa yang kami katakan.

Kenangan-kenangan manis itu meyakinkan saya bahwa saya harus meniru contoh orang tua saya.

Nah, buat saya pribadi duduk bersama di meja makan bukan sekadar hanya mengisi perut, tapi lebih dari itu, yakni waktunya kami tertawa, berbicara, dan saling memperlihatkan kasih sayang. Dan itu menjadi kenangan yang begitu menyenangkan dan tak terlupakan. Sekarang saya sudah berumur 29 tahun dan adik-adik saya terus beranjak dewasa. Namun dari tahun 2014 hingga sekarang, kebiasaan kami makan bersama keluarga sudah mulai jarang kami lakukan, apalagi di restoran mewah cepat saji nan populer sekelas KFC. 

Entah apa yang terjadi, saya melihat dan merasakan jika kedua orang tua sudah mulai terlalu sibuk dengan pekerjaan di luar. Mereka kerap pulang secara tidak bersamaan. Saya pun kadang-kadang tidak dapat mengelak, sebagai anak muda yang hidup di era digital seperti saat ini, saya pun kerap memiliki kesibukan di luar, tidak bisa lagi menemani adik-adik, membantu ibu di dapur,  menyiapkan menu makanan kesukaan anggota keluarga, dan pekerjaan rumah lainnya, yang pada akhirnya kami-pun memiliki kesibukan masing-masing sehingga banyak momen kebersamaan kami terlewatkan begitu saja. Sungguh saya merasa sedih akan hal ini.

Orang tua saya sepertinya sudah lupa akan suasana hangat, nyaman, bertukar pikiran disertai dengan perbincangan seru penuh humor saat duduk bersama di meja makan, terutama saat menyantap menu KFC bersama. Saya pun berfikir, apa yang salah? Apa hanya karena faktor kesibukan saja di tengah biaya hidup yang tinggi saat ini! Entahlah, yang pasti saya bertekad untuk menerapkan kembali kebiasaan baik ini yang terus surut selama 2 (dua) tahun belakangan ini. 

Mengingat akan manfaat positif dari kebiasaan ini, saya mencoba untuk mengatur waktu dan menyesuaikan jadwal sebaik mungkin agar kami sekeluarga dapat duduk kembali dan makan bersama, paling tidak  2 (dua) atau (3) tiga waktu makan bersama di rumah, baik makan siang dan makan malam serta memulai akhir pekan yang menyenangkan. Meski awalnya terasa begitu sulit, namun berkat musyawarah keluarga serta kegigihan saya dan adik-adik, orang tua kami pun bersedia kembali menyesuaikan pekerjaan meraka supaya sudah berada di rumah untuk makan bareng keluarga. 

Namun jika untuk makan siang di rumah terasa mepet, tak perlu dipaksakan, yang penting makan malam dapat selalu bersama setiap malam, apapun yang terjadi. Hasilnya tidak sia-sia, orang tua kami akhirnya dapat menyadari juga akan manfaat yang dapat di petik dari kebiasaan makan bersama keluarga dan saya merasa orang tua kami lebih tanggap terhadap berbagai masalah keluarga.

Ini ada beberapa foto dari saya saat kami dalam keluarga besar menghabiskan akhir pekan dalam acara makan-makan di tepi pantai dengan membawa makanan dalam rantang. Maaf untuk makan malam dengan ditemani menu KFC, kami lupa untuk mengabadikan atau mendokumentasikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun