Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Love

Apakah Cinta Sesama Jenis Menjanjikan Hubungan yang Lebih Menyenangkan?

25 Januari 2021   10:53 Diperbarui: 25 Januari 2021   11:19 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kristen gray dan pacar perempuannya di Bali (foto:makassar.tribunnews.com).

Misalnya saja wanita mengatakan, "saya sedang lapar atau haus," bisa jadi si pria hanya menjawab, "ya makan saja atau minum saja." Padahal sebetulnya, wanita ingin si pria mengambilkan atau memesankan minuman. Tak ayal, wanita pun merasa tak dipedulikan. Hal ini memang sepele tapi sangat mendasar.

"Saat saya melontarkan pernyataan lapar atau haus, misalnya, kami sama-sama mengerti saat kami butuh sesuatu, ada yang harus langsung bertindak," jelas Winda.

Lanjutnya, "saya egois dan kepala batu, dan pasangan/partner saya sangat emosional dan pencemburu. Tapi di atas semua perbedaan itu, hubungan kami tetap solid karena kami sama-sama bisa berkompromi dan menerima kekurangan serta kelebihan masing-masing. Sama saja dengan hubungan pria dan wanita."

Kata kompromi seperti yang dikatakan Winda mungkin terdengar agak ajaib bagi pria. Buat pria, kalau wanita punya keinginan, ya katakan saja secara langsung tak usah mengajak pria menerka-nerka. Jadi jangan heran, pria memang lebih berorientasi pada tujuan, bukan pada proses.

***

Tak ada gunanya menyalahkan jenis kelamin atas ketidakmulusannya suatu hubungan cinta. Kerena cinta pada dasarnya memang sesuatu yang butuh pengorbanan dan pengertian. Cinta jugalah yang membuat anda bisa lebih dewasa, bijak, dan menghargai serta menghormati segala perbedaan yang ada. Jadi perhatikan segala perbedaan itu saat berdiskusi, berkompromi, mengungkapkan perhatian dan prihatin saat menghadapi konfilk.

Dan hakikat cinta yang sesungguhnya kepada pasangan adalah yang berbeda jenis. Sudah menjadi fitrah/sunatullah cinta yang timbul antara pria dan wanita yang bukan mahram.

Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Al Quranul Karim Surat Ar-Rum Ayat 21 yang berbunyi; "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu (wahai kaum laki-laki) istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

 ***

Beberapa Rahasia Bahasa Wanita yang Harus Dimengerti Pria agar Hubungan Cinta Berjalan Mulus (sumber Dinas Pemberdayaan Perempuan Aceh Barat)

  • "Tak ada apa-apa." Jika ditanya, "kenapa?" dan dijawab "tak ada apa-apa," jangan percaya begitu saja, pasti ada apa-apanya. Daripada memaksa meminta jawaban, lebih baik dengarkan secara seksama dan coba mengerti apa yang ia pikirkan.
  • "Lima menit." Dalam Bahasa perempuan, lima menit berarti setengah jam. Jadi tak perlu mencak-mencak saat perempuan butuh lima menit lagi untuk berdandan.
  • "Jelajahi lebih banyak dong!" Pria harus sadar, tubuh perempuan tak hanya sebatas bibir, payudara, dan Miss Cheerful saja, banyak area lain yang memberi kepuasan ekstra bagi perempuan.
  • "Soal ukuran, no worries!" Wanita menekankan, teknik lebih penting, ukuran hanya bonus yang menyenangkan!

***

Lesbian paling terkenal sepanjang sejarah, si dewi kesenian Sappho of Lesbos (kiri), yang bersama sesama perempuan menikmati musik, traveling, puisi dan cinta (foto: www.pinterest.fr).
Lesbian paling terkenal sepanjang sejarah, si dewi kesenian Sappho of Lesbos (kiri), yang bersama sesama perempuan menikmati musik, traveling, puisi dan cinta (foto: www.pinterest.fr).
footnote:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun