Pertengahan Agustus tahun 2018 ini, Indonesia akan memasuki agenda paling penting. Masyarakat Indonesia akan menyambut tamu dari berbagai penjuru Asia yang akan berkompetisi pada ajang Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Pastinya dukungan tidak lupa diberikan oleh Pemda DKI dan Palembang.
Buat saya Asian Games adalah suatu bentuk interaksi, kompetisi dan integrasi olahraga negara-negara di seluruh  penjuru Asia. Akan ada ribuan (sekitar 15.000) peserta/atlet beserta panitianya dari 45 negara yang akan berkompetisi di 40 cabang olahraga. Ajang ini katanya juga menghadirkan para relawan (volunteer) yang jumlahnya bisa mencapai ribuan. Belum lagi para awak media baik nasional maupun  internsional yang akan meliput pertandingan yang pastinya akan hadir dalam ajang pesta olahraga empat tahunan ini.
Asian Games 2018, Disamping Sarana dan Prasarana atau Infrastruktur yang Memadai, Juga..........?
Pelaksanaan Asian Games 2018 yang tinggal menghitung hari ini, tentunya dapat dilaksanakan dengan baik dan sukses oleh tuan rumah Indonesia. Masyarakat dari Sabang sampai Merauke tentunya berharap Indonesia dapat mengulang sukses seperti yang pernah diraih pada Asian Games 1962 silam. Indonesia yang baru merdeka kala itu, sukses mewariskan kontingen atau atlet terbaiknya bertengger di peringkat 2 dalam daftar perolehan medali (77 medali dari 405 medali), di bawah Republik Rakyat China. Untuk itulah kita berharap Tahun 2018 ini sejarah dapat terukir kembali dengan lebih banyak lagi prestasi olahraganya.
Memang menjadi tuan rumah ajang  kompetisi  olahraga  sebesar Asian Games bukan pekerjaan mudah. Karena menjadi tuan rumah Asian Games bukan sekadar mendapat beban menyiapkan infrastruktur untuk pelaksanaan  semua cabang olahraga serta keperluan akomodasi seluruh atletnya yang berjumlah ribuan.
Namun sebagai tuan rumah, Indonesia harus berfikir keras supaya kontingen olahraganya dapat mendapat prestasi terbaik di ajang pesta olahraga Asian Games. Soal infrastruktur, tuan rumah memang sudah seharusnya siap dan sigap memberikan arena bertanding yang baik. Intinya sebagai tuan rumah harus terus bekerja dengan keras untuk kelancaran Asian Games 2018. Karena semua pertandingan olahraga akan dilaksanakan di "rumah" sendiri. Kalau tidak, tentu akan menuai malu.
Tapi ini soal prestasi, bukan perkara mudah meraih prestasi di ajang sebesar Asian Games. Banyak yang harus dipikirkan dan dilakukan, seperti menyiapkan atlet terbaik (berkualitas) misalnya. Tentu memang harus dimulai dari menyiapkan infrastruktur latihan, menetapkan pola pembinaan olahraga, dan yang pasti harus memiliki persediaan atau suplai atlet yang memadai, berkualitas dan berkesinambungan. Langkah-langkah ini rupanya sudah dilakukan oleh sejumlah negara  yang terbukti mampu mengukir prestasi olahraga terbaiknya.
China (Tiongkok) misalnya. Di tingkat Olimpiade saja, negara Asia dengan populasi penduduk terbesar dunia ini berada di peringkat 3 pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Mereka memenangkan 26 keping emas, 18 perak dan 26 perunggu. Total mereka membawa pulang 70 medali.
Dan sekarang China memiliki ribuan atlet elit dan atlet amatir. Dan atlet elit ini tentu saja di disuplai oleh atlet-atlet di tingkat amatir.
Lalu bagaimana dengan sumber daya atlet Indonesia? Tentunya Indonesia sudah menyiapkan  dengan baik kualitas atlet-atlet yang akan bertanding. Apalagi Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya manusia berlimpah.
Olahraga sekelas Asian Games juga dipastikan akan mengembangkan kemampuan fisik, semangat, kemampuan diri, kedisiplinan, sportivitas dan juga kepemimpinan para atletnya. Sehingga kualitas kesehatan dan sumber daya manusia akan meningkat. Saya yakin jika kesehatan dan sumber daya manusia sudah oke, prestasi pasti akan mengikuti.