Hallo sahabat media. Bagaimana kabarnya? Baik baik saja kan? Jan sakit sakit yaa. Pada artikel saat ini saya akan menceritakan mengalaman saya lagi bagaimana saya mengelola kontent saya di sebuah media. Tepatnya saya mengevaluasi kontent kontent yang sudah saya buat. Ada beberapa media sosial yang pernah saya kelola baik media milik sendiri atupun milik instansi saat sekolah di SMA.
Penggunaan media sosial saat ini memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Media sosial saat ini sudah menjadi trand pola hidup modern. Media sosial sendiri memiliki peran yang besar yaitu sebagai media marketing dan media branding yang tepat. Tentunya untuk mencapai tujuan tersebut kita harus mengoptimalkan dalam penggunaanya.
Dalam membuat kontent sangat membutuhkan kreatifitas  dan konsisten yang tinggi dan saya menyadari kontent yang saya buat di chanel youtube Ikhsan Pictures masih jauh dari keduanya. Kreativitas dan konsisten saling mendukung satu sama lain agar orang orang tertarik dan juga konsisten menonton tayangan tayangan yang kita buat. Tayangan yang ada di chanel ikhsan pictures sangat beragam yaaa gado gado lah pokoknya dari vlog kegitan aku, kulineran, traveling, unboxing barang, banyak lah pokoknya. Tapi yang sangat disayangkan kontent yang saya upluad tidak konsisten.
Awal mula kontent yang saya unggah adalah video cleaning wisata air terjun di lubuk mengkuang. Berawal dari punya kamera kemudian niat untuk belajar ngedit lalu saya mengunggahnya di Youtube dan instagram pribadi. Video video selanjutnya video video dari sekolah, wisata, kuliner, dan unboxing. Video yang paling banyak view nya adalah video bersama bang ipank penyanyi terkenal dari Sumatra barat yang berjudul "5 Menit Bersama Ipank" video ini memiliki banyak view karna narasumber yang ditanya sudah terkenal dengan lagu lagu nya yang menggunakan bahasa minang dan judul yang saya buat cukup membuat orang tertarik untuk menontoon.
Chanel Ikhsan Pictures yang saat ini baru sampai 443 subscribe dibuat  sejak 27  September 2017. Cukup lama bukan dengan subscribe yang baru segitu. Yaa itu akibat dari ketidak konsistenan kita untuk menjadi kontent creator. Dapat disimpulkan menjadi kontent creator itu harus memiliki niat yang tinggi, tidak hanya niat, tetapi juga diperlukan action. Saya akan memberikan trik jitu agar subscribe dan viewers teman teman terbantu yaaa cara ini bisa dibilang sedikit curangan. Saya mencari subscribe dan viewers dari grub facebook. Kita sesama anggota sama sama saling subscribe dan tonton video kita.
Dalam membuat konten saya memiliki beberapa Kendala yang pertama waktu. Karna memang prioritas saya adalah kegiatan di sekolah, jadi saya lebih banyak berada disekolah, namun seharusnya bisa saya manfaatkan dalam membuat konten, karna pada dasarnya konten kontent di youtube lebih asyik jika yang kita buat berada di sekitar kita. yang kedua adalah budged, terkadang kita harus mengeluarkan budged yang lebih karna memang kontent yang berada di youtube saya kebanyakan traveling dan kulineran. Namun, semua kendala tersebut bisa saya atasi dengan manajemen yang tepat. Manajemen tersebut saya dapatkan ketika saya belajar di sekolah.
Saat ini hampir setiap instansi memiliki instagram yang digunakan untuk membranding instansinya. Seperti sekolah, hampir setiap sekolah memiliki instagram termasuk sekolah SMA saya. Instagram SMA saya sudah dibuat sekitar tahun 2016 dan kembali pasif di tahun 2017 yang pada saat itu memiliki kurang lebih 600 pengikut. Â Karna sudah sekitar 1 tahun lamanya tidak ada postingan maka saat kepengurusan saya, instagram sekolah mulai saya aktifkan kembali karena saya merasa instagram tersebut penting bagi alumni dalam memperoleh informasi kondisi sekolah.
 Instagram yang bisa saya bilang harus memulai dari awal walaupun sudah memiliki pengikut, tapi untuk membranding bahwa instagram sekolah sudah aktif kembali adalah pekerjaan yang ekstra. Untuk memulai tentunya kita harus menentukan pasar terlebih dahulu. Pasar yang lebih dekat dengan kita adalah siswa siswi SMA itu sendiri. Strategi awal yang saya lakukan adalah repost postingan postingan dari siswa siswi  yang menandai IG sekolah baik di feed ataupun di cerita. Itu adalah Strategi awal yang menurut saya berhasil dilakukan karena siswa siswi juga merasa bangga jika postinganya di repost.
Strategi kedua yang dilakukan adalah memperkenalkan media media sekolah dan  mewajibkan siswa siswi baru follow Instagram sekolah Saat daftar kegiatan Masa Orientasi  Peserta Didik Baru. selain itu informasi yang diberikan hanya melalui akun Instagram sekolah. Strategi ini juga berhasil dilakukan untuk meningkatkan pengikut. Jujur siih saya sangat senang dan bangga karna instagram sekolah memiliki pengikut terbanyak di kabupaten. Tentunya saya sangat berterimakasih atas kerja keras teman teman tim pengelola Instagram.
 Pada artikel sebelumnya saya mengatakan bahwa adanya tim dalam membuat content sangat penting. Tetapi Tidak menutup kemungkinan membuat kontent bisa dilakukan sendiri, sangat bisa dilakukan. Namun berdasarkan pengalama saya pribadi mengerjakan kontent lebih enak memiliki tim creator, dan tentunya lebih efektif saat mengerjakanya, mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Jadi saya menyarankan teman teman harus memiliki sebuah tim untuk membuat content. Baik kontent di youtube ataupun content di instagram.
 Dalam membuat sebuah konten saya sendiri tidak memiliki sebuah metode. jadi konten konten yang saya buat mengalir begitu saja. Sebenarnya dalam mengaktifkan media sosial dan mengisi kontent tersebut harus menggunakan metode agar tujuannya cepat tercapai. Salah satu metode yang sudah saya katakana pada artikel sebelumnya adalah mencari algoritma dalam sebuah platform. Algoritma di sebuah platform bertujuan agar video kita bisa banyak ditonton orang.
