Di antara gemuruh ombak Laut Maluku dan kemegahan Gunung Gamalama, tersimpan kisah tentang sebuah mahkota yang tak biasa.
Bukan hanya karena kilau emas atau hiasan permata, melainkan rambutnya yang konon terus tumbuh.
Mahkota Stampa, pusaka Kesultanan Ternate yang berusia delapan abad, menjadi saksi bisu sejarah panjang sekaligus teka-teki yang mempertemukan logika dengan kepercayaan. Seperti apa cerita di balik benda keramat ini, dan apa yang bisa kita pelajari darinya?
"Benarkah mahkota ini menyimpan rambut hidup warisan leluhur? Simak fakta dan mitosnya!"
Kesultanan Ternate, salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia, tak hanya meninggalkan jejak kejayaan rempah-rempah.
Kerajaan ini didirikan pada tahun 1257 dengan raja pertamanya bernama Baab Mansyur Malamo.
Di balik dinding Kedaton Sultan yang megah, tersimpan Stampa---mahkota berambut yang dianggap suci.
Mahkota ini telah digunakan sejak era sultan pertama tersebut. Terbuat dari rambut, lempengan emas, dan dihiasi sekitar 113 batu mulia, seperti safir, intan, berlian, zamrud, serta berbagai batu berharga dari berbagai belahan dunia.
Setiap helai rambutnya dipotong setiap Hari Maulid Nabi, ritual yang telah berlangsung turun-temurun.
Rambut-rambut itu kemudian dibagikan kepada bangsawan sebagai simbol berkah, mengukuhkan ikatan antara pemimpin dan rakyat.