Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Selamat datang di media masa seputar perkembangan ilmu pengetahuan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rahasia Sahur & Berbuka Menurut Rasulullah: Mindful Eating dalam Islam

10 Maret 2025   23:59 Diperbarui: 11 Maret 2025   00:04 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan bersama (Sumber: Rifka Hayati via istockphoto)

Ramadan bukan sekadar bulan menahan lapar dan haus, tetapi juga saat yang tepat untuk melatih kesadaran dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam cara kita makan. Islam tidak hanya mengajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, tetapi juga bagaimana cara makan yang benar. Rasulullah telah memberikan teladan tentang bagaimana menikmati makanan dengan penuh kesadaran dan keseimbangan, prinsip yang kini dikenal sebagai mindful eating.

Dulu, saya menganggap berbuka puasa adalah momen untuk "balas dendam" setelah seharian menahan lapar. Begitu adzan Maghrib berkumandang, saya langsung menyambar makanan dengan porsi besar, tanpa benar-benar memperhatikan apa yang saya makan. Hasilnya? Saya sering merasa terlalu kenyang, mengantuk, bahkan sulit menjalani salat Tarawih dengan khusyuk.

Sampai suatu ketika, saya membaca sebuah hadits Rasulullah yang mengubah cara pandang saya terhadap makan:

"Tidaklah anak Adam memenuhi suatu wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara." (HR. Tirmidzi)

Hadits ini sangat relevan dengan konsep mindful eating. Rasulullah tidak hanya mengajarkan kita untuk makan secukupnya, tetapi juga menyeimbangkan porsi makanan dan minuman, serta menyisakan ruang untuk bernapas. Sejak itu, saya mulai mempraktikkan makan dengan lebih sadar saat sahur dan berbuka, dan hasilnya sangat terasa.

Saat sahur, kita sering kali makan dengan terburu-buru karena masih mengantuk atau takut tidak cukup kenyang untuk seharian berpuasa. Padahal, Rasulullah sendiri sangat menganjurkan makan sahur dan menyebutnya sebagai keberkahan:

"Makan sahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat berkah." (HR. Bukhari & Muslim)

Namun, sahur yang penuh berkah bukanlah tentang seberapa banyak makanan yang kita konsumsi, melainkan bagaimana kita menikmatinya dengan penuh kesadaran. Saya mulai mengubah kebiasaan saya: duduk dengan tenang, tidak makan berlebihan, dan memilih makanan yang bernutrisi agar tubuh bisa bertahan lebih baik sepanjang hari.

Ketika berbuka, saya mencoba meneladani cara Rasulullah yang selalu memulai dengan kurma dan air putih. Rasulullah bersabda:

"Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka hendaknya ia berbuka dengan kurma, karena kurma itu mengandung berkah. Jika tidak menemukannya, maka berbukalah dengan air, karena air itu suci." (HR. Abu Dawud)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun