Ramadan bukan sekadar bulan menahan lapar dan haus, tetapi juga saat yang tepat untuk melatih kesadaran dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam cara kita makan. Islam tidak hanya mengajarkan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, tetapi juga bagaimana cara makan yang benar. Rasulullah telah memberikan teladan tentang bagaimana menikmati makanan dengan penuh kesadaran dan keseimbangan, prinsip yang kini dikenal sebagai mindful eating.
Dulu, saya menganggap berbuka puasa adalah momen untuk "balas dendam" setelah seharian menahan lapar. Begitu adzan Maghrib berkumandang, saya langsung menyambar makanan dengan porsi besar, tanpa benar-benar memperhatikan apa yang saya makan. Hasilnya? Saya sering merasa terlalu kenyang, mengantuk, bahkan sulit menjalani salat Tarawih dengan khusyuk.
Sampai suatu ketika, saya membaca sebuah hadits Rasulullah yang mengubah cara pandang saya terhadap makan:
"Tidaklah anak Adam memenuhi suatu wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara." (HR. Tirmidzi)
Hadits ini sangat relevan dengan konsep mindful eating. Rasulullah tidak hanya mengajarkan kita untuk makan secukupnya, tetapi juga menyeimbangkan porsi makanan dan minuman, serta menyisakan ruang untuk bernapas. Sejak itu, saya mulai mempraktikkan makan dengan lebih sadar saat sahur dan berbuka, dan hasilnya sangat terasa.
Saat sahur, kita sering kali makan dengan terburu-buru karena masih mengantuk atau takut tidak cukup kenyang untuk seharian berpuasa. Padahal, Rasulullah sendiri sangat menganjurkan makan sahur dan menyebutnya sebagai keberkahan:
"Makan sahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat berkah." (HR. Bukhari & Muslim)
Namun, sahur yang penuh berkah bukanlah tentang seberapa banyak makanan yang kita konsumsi, melainkan bagaimana kita menikmatinya dengan penuh kesadaran. Saya mulai mengubah kebiasaan saya: duduk dengan tenang, tidak makan berlebihan, dan memilih makanan yang bernutrisi agar tubuh bisa bertahan lebih baik sepanjang hari.
Ketika berbuka, saya mencoba meneladani cara Rasulullah yang selalu memulai dengan kurma dan air putih. Rasulullah bersabda:
"Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka hendaknya ia berbuka dengan kurma, karena kurma itu mengandung berkah. Jika tidak menemukannya, maka berbukalah dengan air, karena air itu suci." (HR. Abu Dawud)