Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Selamat datang di media masa seputar perkembangan ilmu pengetahuan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cancel Culture, Fenomena Viral Saat Figur Publik "Diboikot" Oleh Masyarakat

9 Februari 2025   22:57 Diperbarui: 9 Februari 2025   22:58 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang melakukan cancel culture (Sumber: Urupong via istockphoto)

Cancel culture merupakan sebuah fenomena sosial yang semakin marak di era digital. Fenomena ini menggambarkan kecenderungan masyarakat untuk secara cepat menghukum figur publik melalui boikot dan kritik tajam di ranah maya.

Media sosial berperan besar dalam menyebarkan opini dan membentuk narasi yang sering kali mengaburkan fakta.

Di balik popularitasnya, cancel culture menyisakan banyak pertanyaan mengenai keadilan dan kebenaran dalam proses penilaian publik.

Banyak kalangan menilai bahwa tindakan membatalkan seseorang hanya berdasarkan satu kesalahan merupakan bentuk pertanggungjawaban yang terlalu keras.

Di sisi lain, sebagian masyarakat melihat cancel culture sebagai mekanisme untuk menuntut pertanggungjawaban atas perilaku yang dianggap tidak pantas.

Diskursus ini menciptakan perdebatan sengit antara mereka yang menuntut keadilan dan mereka yang khawatir akan potensi penyalahgunaan kekuatan media sosial.

Tak jarang, figur publik yang terjerat cancel culture harus menghadapi dampak yang menghancurkan karier dan reputasi mereka dalam sekejap.

Kritik dan kecaman yang datang secara massal sering kali menutupi nuansa yang lebih kompleks dari setiap kasus yang terjadi.

Ketika opini publik bergerak terlalu cepat, kesempatan untuk klarifikasi dan perbaikan diri pun kerap terlewatkan.

Tanggapan dari kalangan profesional dan pengamat sosial menunjukkan bahwa cancel culture bisa menjadi pedang bermata dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun