Mohon tunggu...
Ikhlas Tawazun
Ikhlas Tawazun Mohon Tunggu... Freelancer - instagram/twitter: @tawazunikhlas

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Indonesia 2018

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pembangunan yang Membawa Palembang Menuju Asian Games

24 Juni 2018   21:27 Diperbarui: 26 Juni 2018   14:05 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lintasan LRT dibangun beriringan dengan Jembatan Ampera (Foto: sumselterkini.id)

Untuk lebih konkretnya begini; sebelum 2012 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang selalu berada dibawah Rp 300 miliar, tapi saat SEA Games digelar pada akhir 2011 (penghitunganya masuk ke tahun 2012), PAD Palembang meningkat pesat menjadi Rp 1,8 triliun, alias peningkatan Rp 1,5 triliun! Jelas bukan angka yang kecil. Ditambah lagi setelah 2012 PAD Palembang tidak pernah kurang dari Rp 500 miliar. Semua keuntungan itu didapat oleh Kota Palembang, padahal hampir semua dana pembangunannya dari APBN.

Sekarang Palembang dipersiapkan lagi untuk menyambut Asian Games 2018. Infrastruktur dibangun, LRT dibuat, tol dibuka. Dan lagi-lagi, biaya itu semua hampir seluruhnya diambil dari APBN.

Total biaya yang digelontorkan dari APBN untuk penyelenggaraan Asian Games saja sudah Rp 4,5 triliun. Itu baru 'penyelenggaraannya' (baca: operasionalnya). Menurut Pak JK, kalau ditambah lagi dengan biaya pembangunan infrastruktur pendukung (Bandara, LRT) sarana-prasarana (Renovasi stadion GBK dan Jakabaring), dll, total biaya untuk Asian Games bisa menyentuh angka Rp 30 triliun. Sementara itu, keuntungan langsung dari Asian Games diproyeksikan akan lebih besar daripada biaya penyelenggaraanya.

Maka pada tahun 2018 ini Palembang diprediksi akan kembali mendulang emas dari pelaksanaan Asian Games 2018. Apalagi Asian Games jauh lebih besar dari SEA Games. Menurut Erick Thohir, ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC); dengan lebih dari 15 ribu peserta (10 ribu atlet + 5 ribu official) dari 45 negara dan lebih dari 5 miliar pemirsa (lantaran tidak hanya disiarkan di Asia), Asian Games adalah event terbesar kedua di dunia setelah Olimpiade.

Sebagai hasil akhir dari semua proses panjang tersebut, Palembang akan tampil sebagai salah satu kota terdepan Indonesia, menyaingi Padang, Medan, bahkan mungkin Jakarta. Palembang akan menjadi kota maju dengan ekonomi yang kuat, kondisi yang stabil, dan warganya yang sejahtera.

Apa kunci menuju kemajuan Palembang tersebut?

Jawabannya jelas, pembangunan.

Setelah pembangunan wisma atlet, arah perkembangan Palembang ibarat sudah disetel ke auto pilot menjadi kota event dan kota wisata. Bahkan kalaupun walikota dan gubernur berganti, tidak akan berefek banyak terhadap arah perkembangan Palembang dan Sumsel yang sudah pasti.

Infrastruktur yang sudah terbangun, ditambah lagi dengan keindahan alam, kekayaan budaya, dan juga stabilitas sosial, tak ayal lagi menarik minat para pengusaha, event organizer, dan juga turis untuk berbondong-bondong menyambangi Palembang. 

Karena jelas, pengusaha mana yang tidak tertarik dengan kota yang infrastukturnya sudah siap menopang bisnisnya dan juga stabil? Event organizer mana yang tidak tertarik dengan kota yang sarana dan prasarananya lengkap dan siap dipakai serta aman? Dan turis mana yang tidak suka kota yang akses kemana-mananya mudah dan murah, dan pada saat yang bersamaan juga kaya budaya dan sering menjadi tempat berbagai event berskala internasional?

Akhir kata, dapat kita simpulkan bahwa langkah pemerintah membangun infrastruktur-infrastruktur baru di seluruh penjuru negeri sudah on the right track dan harus dilanjutkan. Memang efeknya tidak akan langsung terasa. Tapi yang jelas, pembangunan adalah langkah pertama agar kemajuan yang dirasakan warga Palembang dapat dirasakan seluruh rakyat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun