Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alasan

3 Juli 2021   13:56 Diperbarui: 3 Juli 2021   14:05 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kamu mungkin kesal
telah berbulan-bulan aku seperti menghilang
ditelan musim-musim
yang datang dan pergi
berkeliaran, pulang dan menepi
dan tak lagi membuatkanmu puisi

Aku tak dapat mengatakan kepadamu
bahwa aku punya sempat dan waktu
untuk sekadar bercerita dan menulis
apa yang membuatku tertidur dan menangis
karena aku tak punya kata-kata
untuk diucapkan secara tiba-tiba
dan tak juga memiliki alasan apa-apa
selain aku merindukanmu
tanpa jeda
dan tanpa aba-aba

Kamu mungkin juga akan bertanya-tanya
apa saja yang sedang kucari dan kerjakan
kurasa tak banyak;
apa yang kucari hanyalah sisa lain dari hidupku
selain memikirkanmu
dan apa yang kukerjakan hanyalah sebagai alasan
bahwa tanpamu aku baik-baik saja
meski kutahu aku tak bisa
dan tak pernah baik-baik saja

Aku tak tahu
apa yang seharusnya kukatakan
tapi jika kau mencariku
aku ada di dekatmu
meski kau tak melihatku
setidaknya itu yang dapat kubayangkan
selebihnya aku tak siap memiliki raut wajah
seperti seseorang yang diucapkan selamat tinggal
karena tak ada yang benar-benar dapat kutinggalkan
selain puisiku yang tak mampu memuisi dalam hatimu

Biarkan aku mengenangmu sedikit lebih lama
sembari tetap mendoakanmu bahagia
meski pada akhirnya
akan ada seseorang yang cukup beruntung
dapat mengisi hatimu sepenuhnya
aku tak pernah sanggup memberimu ucapan,
Selamat berbahagia!

Satui, 03 Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun