Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dermaga

19 Maret 2021   07:57 Diperbarui: 19 Maret 2021   10:57 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com - Cassiano Psomas

Angin malam menyimpan begitu banyak perjalanan
berembus dan meniup
membawa desau kepulangan dan kepergian
juga sebentuk musim
yang gigil dari seberang

Dan di tepian ini
tak kutemukan lagi dirimu
dermaga yang dingin
hanya melarungkan buih-buih
lalu pecah dan menghilang di permukaan

Layaknya puisi
lautan juga menjadi tempat teraman
bagi kegamangan seseorang
untuk berbagi riak paling rahasia
yang limbung di kepala

Aku seperti ikut terapung
mengisahkan kapalmu berlabuh
mengarungi samudra
dan menambat sekian dermaga
tanpa ada aku di sana

Lantas di dadaku yang masih ombak
hanya kau anggap sebagai kecipak sunyi
dari pulau-pulau tak berpenghuni
juga jejak yang tertinggal dan hanyut
tapi tak menuju ke mana-mana
aku lagi-lagi mendapati diriku
terhempas ke dalam badai yang sama
 
Berlayarlah yang jauh
seperti lampu-lampu redup di tengah lautan
hingga hilang sesaat sebelum pagi akan datang
barangkali dengan begitu aku akan melupa
tapi dermaga ini masih akan terus meriuhkan dirimu
sebagai amsal tak terbatas
yang lepas dari peluk seorang aku

Satui, 19 Maret 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun