Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Setimpal

3 April 2020   06:42 Diperbarui: 3 April 2020   19:50 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: UNSPLASH.COM

aku ingin mengajakmu melancong
berdesakan di terminal
menjejali angkot dengan perasaan kesal
pada kernet yang hobi membual

"Satu lagi berangkat!" teriaknya.

tapi angkot kita tak sedikitpun bergerak

di dalam angkot
kita akan lebih sering membaca jarak
dari kota ke kota, hingga kampung ke kampung
kapan mata memejam dan kapan harus bangun
sebab kita akan terus berpindah ke angkot lainnya
untuk meniti sisa jarak tempuh perjalanan kita

mungkin kita akan singgah sebentar
barang sekadar membeli makanan ringan
meski aku jarang bisa memakannya
tapi mungkin kita akan lebih banyak waktu
sembari kau mengunyah makanan
kita bisa membincangkan hal-hal yang hampir
dan akan terjadi dalam hidup kita
atau aku hanya diam memandangi mata indahmu

kau boleh menjadikan bahuku sebagai sandaran
sepanjang kau bisa
asal aku boleh singgah dan menetap
di mana pun kau akan pulang
tak peduli siapa yang paling banyak merasakan penat
kurasa, semuanya akan menjadi setimpal

pada akhirnya
kita akan menyerah pada kantuk
yang mengungkungi mata
dan mungkin tanpa sadar
kita telah memangku masing-masing lelah;
                                   kepalaku menindih kepalamu
                                   yang mendarat di bahuku

hingga tiba waktu
ketika kita telah menikmati tiap jeda persinggahan
dan mengantongi banyak kisah perjalanan
kita akan pulang menuju kepulangan yang lain
karena perjalanan yang sesungguhnya
masih belum berakhir
dengan atau tanpa angkot
kita akan terus berjalan
melanjutkan hal-hal yang hampir dan akan terjadi lainnya

dan melibatkan kita:
                                  semuanya akan menjadi setimpal
                                  jika pulangmu adalah pulangku
                                  kurasa

Angsana, 03 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun