Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perihal Wabah

25 Maret 2020   13:32 Diperbarui: 25 Maret 2020   13:29 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajah-wajah linimasa
Berlumur ketakutan
Membincang parameter usia kontaminasi
Sebuah wabah yang merambah
Terpampang di semua stasiun televisi

Tajuk demokrasi
Diskusi satu meja
Masalah-masalah krusial yang binal
Kasus-kasus lampau yang parau
Kini semakin nyenyak di rimba kota

Dengan cepat diambil alih
Oleh prahara dunia
Tentang jejumlah, isolasi,
Dan kota yang dipaksa mati
Juga tentang belajar dan bekerja dari rumah
Hingga permasalahan ibadah jamaah
 
Ketakutan dan kewaspaadaan bergumul
Menjadi saling curiga mencurigai
Di pasar, di warung kopi
Bahkan di rumah sendiri
Sampai semuanya benar-benar teratasi

Semoga wabah ini segera reda
Dan kita akan sadar
Bahwa menanggulangi ketakutan
Tidak dengan curiga mencurigai
Melainkan dengan semangat
Bahu membahu memerangi wabah ini
Dengan cara yang kita bisa
Agar solidaritas kemanusiaan di antara kita tetap terjaga

Angsana, 25 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun