Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sketsa di Ruang Imaji

30 Desember 2019   15:21 Diperbarui: 30 Desember 2019   16:00 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com

di antara jalan-jalan yang licin
gedung-gedung yang beku
dan pos-pos yang murung
sekitar 100 meter dari rumahmu
aku duduk diam membisu
mengamati gerakmu yang terekam
lewat kaca-kaca jendela

seperti salju yang bertebaran
menunggu giliran dicairkan oleh matahari
aku akan beranjak pergi
ketika kemilau senja menyilaukan matamu
tepat pada saat kau meletakkan cangkir teh terakhir
di ruang lengang tak berpintu

sebab, aku tahu
ketika perutmu telah terisi
kau akan menghilang
di antara tembok-tembok penghalang
tanpa kaca ataupun jendela

kemudian aku berjalan melewati rumahmu
mengendus bau-bau pembakaran
atau mendongak ke atas atap
memastikan cerobong asapmu masih mengepul

sampai bila kuyakini
sepanjang malammu terhangatkan
maka aku akan benar-benar pergi

dan selalu ada besok untuk aku kembali
melihatmu dalam sketsa di ruang imaji

sebab di dalam kepalaku, kau abadi

Angsana, 30 Desember 2019

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun