Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Penawaran untuk Perempuan Petani Hujan

19 Mei 2019   02:20 Diperbarui: 19 Mei 2019   02:38 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Beberapa pertanyaan menguak di penguhujung malam. Tentang tanah yang kau gali diam-diam. Tentang awan yang kau petik untuk ditanam. Apakah dengan menjadi petani hujan, air mata tak lagi berhamburan?

Aku tahu, kehilangan selalu memantik kebasahan. Memunculkan tunas-tunas pilu dalam kelukaan. Namun apakah kau sadar? pekarangan hatimu tak cukup untuk menahan air mata yang datang bertandan-tandan. Meluap menjebolkan kandang, hingga kebanjiran tak terelakkan.

Jangan egois! kau butuh tanah yang luas untuk menampung tangis.

Sayang, aku punya sebuah penawaran. Sebidang taman yang dikelilingi resapan. Cocok untuk kita garap bersama dalam suka maupun duka. Kita akan menanam bibit-bibit pelangi yang telah kukantongi sejak lama. Kau tahu? buahnya berbentuk hati dengan aneka warna-warni. Rasanya manis, kujamin akan selalu manis, hingga waktu habis, berhenti berdesis.

Namun jangan kaget! Sebagian masih tandus, sebab kemarau kerap mengabui kesuburannya. Tapi tak mengapa, demi dirimu, aku siap membajak dan memberikan pupuk asa terbaik di semesta. Hingga mencapai titik kegemburan sempurna.

Lalu, bersama kita tanam bibit pelangi dengan kasih sepenuh hati. Agar menjadi salah satu tanam dari taman-taman surgawi.

Angsana, 19 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun