Mohon tunggu...
Julak Ikhlas
Julak Ikhlas Mohon Tunggu... Guru - Peminat Sejarah dan Fiksi

Julak Anum - Menulis adalah katarsis dari segenap sunyi. IG: https://www.instagram.com/ikhlas017 | FB: https://web.facebook.com/ikhlas.elqasr | Youtube: https://www.youtube.com/c/ikhlaselqasr

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Festival Budaya Mappanretasi

9 April 2019   00:44 Diperbarui: 9 April 2019   07:31 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: triptrus.com

Festival budaya Pesta Laut atau lebih dikenal dengan Pesta Pantai di Pagatan telah dimulai. Saya sudah beberapa kali menghadiri festival tersebut dan berkeinginan untuk hadir kembali tahun ini. Sewaktu masih menjadi mahasiswa, saya pernah melakukan riset kecil-kecilan bersama teman-teman mahasiswa tentang Pesta Pantai dan sempat ikut dalam prosesi pelarungan di laut dengan menggunakan kapal.

Selama Pesta Laut atau Mappanretasi berlangsung kita dapat menyaksikan selama hampir tiga minggu Kota Pagatan dari sore hingga malam meriah dengan pasar malam. Selain menyajikan acara ritual syukuran, juga diadakan berbagai pegelaran atraksi budaya daerah baik atraksi budaya bugis Pagatan maupun budaya etnis suku bangsa lain yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.

Bersama pemain kesenian Reog Ponorogo pada acara puncak Pesta Pantai (28/04/2014) Foto: Dokumen Pribadi
Bersama pemain kesenian Reog Ponorogo pada acara puncak Pesta Pantai (28/04/2014) Foto: Dokumen Pribadi
Untuk lebih jelasnya saya akan menerangan pengertian dan sejarah dari Mappanretasi yang saya rujuk dari berbagai sumber, juga dari hasil pengamatan dan wawancara dengan masyarakat nelayan. Mappanretasi berasal dari bahasa Bugis, yaitu ma'ppanre (memberi makan) dan tasi (laut) yang secara harpiah berarti "memberi makan laut" atau  lebih dikenal dengan Pesta Laut atau Pesta Pantai. Yaitu sebuah festival adat suku Bugis yang diturunkan secara turun-temurun dan dilaksanakan setiap bulan April di Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Pada hakekatnya, Mappanretasi adalah ungkapan rasa syukur dan terimaksih warga nelayan Bugis Pagatan kepada Tuhan (Allah SWT) atas rezki yang diberikan dalam bentuk hasil laut berupa ikan, melalui doa syukuran bersama yang dilakukan dilaut semoga dapat memberikan berkah untuk kesejahteraan warga nelayan. Melalui upacara ini, nelayan berdoa semoga tahun-tahun berikutnya diberikan rezeki yang lebih baik lagi.

Tidak ada catatan yang dapat dijadikan bukti sejarah tentang kapan pertama kali acara Mappanretasi dilaksanakan. Namun yang pasti bahwa acara ini dilakukan setiap tahun sekali oleh masyarakat nelayan Bugis Pagatan, adapun waktu pelaksanaannya setiap bulan april dimana masa tersebut kegiatan nelayan di laut sudah mulai berkurang atau dengan kata lain musim ikan (Musim Barat Oktober-April) sudah berahir dan menunggu musim ikan tahun depan.

Pelaksanaan upacara berlangsung di tengah laut dipimpin oleh sandro, digiring dan diikuti oleh kapal-kapal para nelayan. Menggelarnya dengan cara melarung sesajen sebagai wujud syukur atas hasil laut. Sesajen tersebut berupa sesisir pisang barengseng, nasi ketan warna putih, hitam, kuning dan merah jambu, juga dilengkapi ayam panggang dan pisang raja. Sesajen tersebut mengiring ayam berwarna hitam yang dibawa naik kapal nelayan yang telah dihias

Setelah acara ritual syukuran di laut selesai, kemudian rombongan sandro kembali ke darat untuk menjalin silaturrahim dengan para undangan yang hadir, sekaligus menerima ucapan selamat atas terlaksananya upacara Mappanretasi dari para undangan. Pada acara puncaknya akan dimeriahkan oleh kapal-kapal nelayan berhiasan menuju ke tengah laut.

Dalam sejarahnya, ketika Pagatan mengalami era perikanan, yakni pada waktu hasil perikanan telah memberikan arti bukan hanya kepada para nelayan; upacara Mappanretasi pun mengalami proliferasi. 

Pada tahun 1960-1980 masa kejayaan masyarakat nelayan di Pagatan, setiap penyelenggaraan Mappaneretasi juga digelar berbagai pertunjukan baik itu perlombaan perahu nelayan maupun hiburan pada malam-malam menjelang pelaksaan Mappanretasi. 

Selanjutnya acara sukses digelar sehingga menarik perhatian pemerintah khususnya petugas pegawai perikanan yaitu Bapak Sukmaraga kemudian Bapak Masguel untuk meningkatkan penyelenggaraan Mappanretasi lebih terorganisasi. 

Oleh karena itu Mappanretasi kemudian ditetapkan waktunya yaitu 6 April bertepatan dengan hari Nelayan Nasional, kemudian penyelengaraan Mappanretasi digelar berbagai acara sebelumnya hingga hari puncak, maka dari itu kemudian penyelenggaraan Mappanretasi dikenal dengan nama Pesta Laut Mappanretasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun