Mohon tunggu...
Ikhfinaz Zahroh
Ikhfinaz Zahroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya

Mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (UIN Sunan Ampel Surabaya)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penguatan Keterampilan Teknik dalam Supervisi Pendidikan: Strategi Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

30 November 2024   01:25 Diperbarui: 30 November 2024   02:10 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keterampilan teknik dalam supervisi (sumber:https:https://www.istockphoto.com/monkeybusinessimage) 


Dalam supervisi pendidikan terdapat keterampilan - keterampilan yang harus dimiliki oleh supervisor. Keterampilan - keterampilan tersebut diantaranya yakni keterampilan teknis, keterampilan interpersonal, keterampilan konseptual, keterampilan manajerial dan keterampilan kepemimpinan. Artikel ini berfokus pada salah satu keterampilan dalam supervisi, yakni keterampilan teknik.

Definisi Keterampilan Teknik dalam Supervisi Pendidikan

Secara etimologis, supervisi merupakan pelayanan yang disediakan oleh kepala sekolah untuk membantu guru dalam meneyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peningkatkan efektivitas proses mengajar-belajar di sekolah. Tujuan dari supervisi ini yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan guru sebagai pendidik dalam bidangnya masing-masing yang bertujuan untuk membantu mereka melakukan perbaikan apabila diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-kekurangannya agar bisa diatasi dengan usaha sendiri dan mengembangkan potensi yang ada.

Untuk melakukan supervisi tersebut tentunya tidak bisa dilakukan begitu saja, terdapat keterampilan teknik yang harus dikuasai oleh supervisor. Perlu diketahui bahwa keterampilan teknik dalam supervisi pendidikan merujuk pada seperangkat kemampuan khusus yang dimiliki oleh seorang supervisor untuk menerapkan berbagai metode, alat, dan prosedur dalam proses supervisi. Keterampilan ini sangat penting untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencapai pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain keterampilan teknik merupakan alat yang digunakan oleh supervisor untuk memberikan bimbingan, dukungan, dan evaluasi terhadap kinerja guru.

Keterampilan teknik dianggap begitu penting karena merupakan salah satu syarat dalam menjalankan supervisi pendidikan, selain itu dapat meningkatkan efektivitas supervisi dengan menggunakan teknik yang tepat supervisor dapat memberikan bantuan yang lebih terarah dan efektif kepada guru, bisa membnagun hubungan yang kuat dan mendukung antara supervisor dan guru, dapat meningkatkan kinerja guru yang juga berdampak pada pembelajaran di kelas.

Keterampilan ini juga berpengaruh dalam kinerja supervisor sehingga memungkinkan supervisor untuk mengidentifikasi area-area yang perlu ditinggalkan , merencanakan program pengembangan profesional yang efektif bagi guru, menggunakan berbagai instrumen penilaian untuk mengukur kinerja guru, memberikan umpan balik yang konstruktif dan spesifik kepada guru, dan juga memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara guru. Teknik supervisi merupakan sutatu cara yang digunakan  untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik supervisi diharapkan dapat mengatasi masalah guru dalam mengajar, masalah kepala sekolah dalam manajerial sekolah serta masalah-masalah yang berhubungan pada peningkatan mutu pendidikan.

Teknik Supervisi

Teknik supervisi merupakan cara - cara yang digunakan supervisor untuk mencapai tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan masalah manajerial (kepala sekolah), peningkatan kualitas pendidikan, perbaikan dalam proses pembelajaran (guru kelas) serta memperbaiki akademik peserta didik. (Rohmah & Mahrus, 2023). Suharsimi Arikunto mengutip pendapat Syaiful Sala mengukapkan bahwa teknik dalam supervisi dibagi menjadi dua, yakni teknik secara individu dan teknik kelompok. (Mubarak & Asmah, t.t.)

A. Teknik Supervisi Individual

Teknik supervisi individual merupakan kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap guru secara perorangan untuk mengetahui kualitas dalam proses pembelajaran. Teknik tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya yakni:

  • Teknik yang dilakukan dengan cara melihat langsung proses belajar mengajar di kelas. Pengamatan langsung di kelas bertujuan untuk mengetahui situasi secara langsung bagaimana guru mengajar, melihat apakah terdapat kesulitan dalam proses pembelajaran serta melihat potensi apa yang dapat dikembangkan. Teknik ini dapat dilakukan dengan tiga cara:

1. Inannounced visitation. Dalam teknik ini, supervisor datang ke kelas tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar dapat melihat situasi sebenarnya tanpa dibuat - buat. Teknik ini dapat membuat guru menjadi gugup.

2. Announced visitation. Berbeda dengan teknik sebelumnya, supervisor memberikan jadwal terlebih dahulu. Sehingga guru dan supervisor dapat mempersiapkan yang dibutuhkan, namun kemungkinan guru tersebut menampilkan yang terbaik pada saat itu saja.

3. Visit upon invitation. Teknik ini, guru berinisiatif mengundang supervisor untuk diamati.


  • Melakukan Observasi Kelas

Observasi kelas merupakan kegiatan mengamati proses pembelajaran secara detail di kelas. Teknik bertujuan untuk memperoleh data terkait aspek situasi pembelajaran, kesulitan guru dalam memperbaiki proses pembelajaran. Dalam observasi kelas, supervisor telah menyiapkan instrumen observasi.

  • Pertemuan Individual

Pertemuan individual merupakan pertemuan, dialog dan tukar pikiran antara guru dengan supervisor yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru,, mengembangkan proses belajar mengajar yang lebih menarik dan menghilangkan atau menghindari segala prasangka.(Hari Santoso & Nusyirwah, 2019)

Swearingen (1962) menyatakan bahwa terdapat empat jenis pertemuan, diantaranya yakni:

1. classroom-conference, yakni pertemuan (percakapan) yang  dilakukan di dalam kelas saat peserta didik meninggalkan kelas (istirahat).

2. office-conference, yakni percakapan individu yang dilakukan di ruang guru atau ruang kepala sekolah yang dilengkapi dengan alat bantu yang memudahkan untuk memberikan penjelasan kepada guru.

3. casual-conference, yakni percakapan individu yang dilakukan dengan bertemu secara kebetulan dengan guru. pertemuan ini bersifat informal.

4. observational visitation, yakni percakapan yang dilakukan setelah supervisor mengobservasi atau mengunjungi kelas.


  • Menilai Diri Sendiri (Self Evaluation Checklist) 

Guru menilai dirinya sendiri secara objektif setelah menyampaikan materi pelajaran. Penilaian terhadap diri sendiri dapat mengembangkan profesional guru. Namun, teknik ini tidak mudah karena beberapa guru tidak mengetahui kelemahan dirinya. (Hari Santoso & Nusyirwah, 2019)

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menilai diri sendiri yakni:

1. Kuesioner: Disusun dalam bentuk pertanyaan terkait pendapat yang disampaikan peserta didik untuk menilai pekerjaan atau suatu aktivitas.

2. Jurnal Refleksi Guru: Guru mencatat refleksi guru terhadap aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan peserta didik secara individu maupun kelompok

B. Teknik Kelompok 

Teknik supervisi kelompok adalah teknik atau cara dalam supervisi yang ditujukan kepada dua orang guru atau lebih. Teknik supervisi ini dilakukan kepada kelompok guru yang memiliki masalah,  kebutuhan atau kelemahan yang sama.(Rohmah & Mahrus, 2023) Dalam teknik supervisi kelompok terdapat beberapa teknik yang bisa diterapkan untuk mencapai hasil diantaranya adalah :

1. Diskusi kelompok


Diskusi Kelompok (sumber:https:https://www.istockphoto.com/id/monkeybusinessimage)
Diskusi Kelompok (sumber:https:https://www.istockphoto.com/id/monkeybusinessimage)

Diskusi kelompok atau pertemuan kelompok adalah teknik supervisi yang diikuti oleh beberapa guru dan supervisor. Pertemuan ini membahas terkait permasalahan serta solusi alternatif dari permasalahan tersebut. Supervisor diharapkan dapat memberikan pengarahan, bimbingan serta saran yang diperlukan.

2. Demonstrasi mengajar

Demonstrasi mengajar adalah kegiatan dimana supervisor atau guru yang ahli mendemonstrasikan atau menunjukkan cara mengajar yang baik. Tujuannya adalah memberikan contoh dalam menyampaikan materi, menggunakan metode, pendekatan dan media pembelajaran sehingga guru yang lainnya dapat meningkatkan efektivitas pengajarannya.

3. Workshop atau lokakarya


ilustrasi workshop atau lokarya (sumber:https:https://www.istockphoto.com/miniseries)
ilustrasi workshop atau lokarya (sumber:https:https://www.istockphoto.com/miniseries)

Workshop atau lokakarya merupakan teknik supervisi manajerial yang melibatkan  kepala sekolah, guru dan karyawan untuk meningkatkan profesionalisme. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkelompok dan disesuaikan dengan tujuan serta kebutuhannya.

4. Sharing Pengalaman

Teknik sharing pengalaman ini dilakukan dengan cara tukar menukar pengalaman, yaitu teknik saling memberi dan menerima dari guru berpengalaman ke guru yang belum berpengalaman. Teknik ini dilakukan guna menambah inovasi dalam proses pembelajaran.

Implementasi Keterampilan Teknik dalam Supervisi 

Implementasi supervisi di lapangan sering menghadapi kendala, terutama dalam memahami dan menerapkan supervisi secara efektif. Hal ini disebabkan oleh berbagai perbedaan, seperti latar belakang pendidikan, jabatan, keterampilan analisis, kondisi fisik, psikologis, pengalaman mengajar, kemampuan kepemimpinan dan profesionalisme. Namun, perbedaan ini seharusnya tidak menjadi hambatan dalam mencapai tujuan supervisi yang profesinal.(Lazwardi, 2016)

Supervisi perlu menghindari sikap otoriter (memaksakan kehendak) yang menekan guru atau mencari kesalahan. Sebaliknya, pendekatan kreatif yang mendukung pengembangan kreativitas guru perlu dikedepankan untuk memperbaiki proses pembelajaran.penilaian terhadap pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah juga menjadi langkah penting untuk mengidentifikasi kelemahan maupun potensi yang dapat mempermudah proses supervisi.

Salah satu kendala utama dalam supervisi adalah kurang tepatnya pengadaan calon supervisor. Karena kepala sekolah berperan sebagai supervisor, pemilihannya harus dilakukan dengan mempertimbangkan pengalaman sebagai guru dan kemampuan dalam melaksanakan tugas supervisi. Supervisi yang baik membutuhkan kreativitas tinggi dari supervisor untuk menemukan solusi atas berbagai masalah yang muncul di lapangan.

Keterampilan teknik terlihat pada bagaimana supervisor teliti dalam membaca masalah, menganalisis, dan mengetahui faktor penyebab dari permasalahan serta dapat memberikan solusi yang efektif. Karena dapat dilihat di lapangan,belum banyak yang memiliki keterampilan tersebut. Maka dari itu, penting bagi supervisor memiliki keterampilan tersebut sehingga dapat mengembangkan gaya berfikir yang kreatif dan kritis..

Teknik supervisi dapat mencakup optimalisasi fasilitas sekolah untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.  Fasilitas sekolah merupakan sarana untuk merealisasikan tujuan yang direncanakan. Fasilitas seperti lab komputer, bahasa dan lainnya membantu guru dalam menyampaikan materi dan dapat mengembangkan potensi atau skill peserta didik. Kualitas lembaga berdampak pada kualitas guru dimana nantinya dapat berpengaruh pada peserta didik. Oleh karena itu, supervisor yang berkualitas merupakan supervisor yang dapat memberikan bantuan kepada guru dalam memecahan masalah serta memperbaiki kualitas proses pembelajaran secara sistematis, berkelanjutan dan keseluruhan.


Kesimpulan 

Keterampilan teknik dalam supervisi pendidikan merupakan kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh supervisor untuk menerapkan metode, alat, dan prosedur dalam proses supervisi. Keterampilan ini berperan penting dalam membantu guru meningkatkan kualitas pembelajaran, memperbaiki proses belajar-mengajar, dan memecahkan permasalahan pendidikan secara sistematis. Teknik supervisi meliputi pendekatan individual seperti observasi kelas, pertemuan individual, dan self-evaluation, serta pendekatan kelompok seperti diskusi kelompok, demonstrasi mengajar, workshop, dan sharing pengalaman.

Implementasi keterampilan teknik di lapangan memerlukan kemampuan analisis, kreativitas, dan kepemimpinan supervisor untuk memberikan bimbingan yang efektif dan mendukung pengembangan profesional guru. Namun, beberapa kendala seperti kurangnya kualifikasi supervisor atau pendekatan yang kurang tepat sering menghambat efektivitas supervisi. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan teknik yang kritis, kreatif, dan berbasis kebutuhan lapangan sangat diperlukan untuk memastikan peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan


Daftar Pustaka

Muslim, Aisyah. "Supervisi Pendidikan." OSF, 31 Desember 2019. https://doi.org/10.31219/osf.io/vekhf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun