Mohon tunggu...
Ikhda Zikra
Ikhda Zikra Mohon Tunggu... Nelayan - Research

Nama Lengkap saya Ikhda Zikra, lahir di Tandai, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. saya menempuh Pendidikan Sekolah Dasar di SDN 23 Tandai, SMPN 23 Solok- Selatan, dan SMAN 3 Solok Selatan. saat ini saya menempuh jenjang S1 Di fakultas Hukum UNNES.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tim KKN Alternatif Tahap II A Unnes Gagas Pembuatan Biopori di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen

25 Agustus 2019   23:33 Diperbarui: 25 Agustus 2019   23:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lurah Purwosari  Bapak Junaedi, S.E. (Tengah) bersama mahasiswa KKN Alternatif II A UNNES jelang pembuatan lubang biopori

PURWOSARI, MIJEN -- keadaan geografis kelurahan Purwosari membentuk relief yang tidak rata, dimana wilayah persebaran penduduknya dibatasi oleh perbukitan dengan aliran sungai berada jauh didasar lembah. Keadaan ini tentunya menimbulkan  masalah tersendiri bagi masyarakat yaitu sulitnya mendapat cadangan air tanah dimusim kemarau. Selian itu, seiring pesatnya pembangunan rumah oleh warga, rata-rata permukaan tanah diwilayah pemukiman penduduk telah tertutupi coran semen yang mengakibatkan daerah  resapan air berkurang diwaktu musim hujan sehingga menyebabkan banjir. Hal ini didasarkan data survei lokasi yang dilakukan oleh tim KKN Alternatif II A UNNES.

Berdasarkan permasalahan tersebut KKN Alternatif II A UNNES mencanangkan pembuatan lubang resapan air (biopori) di RW 002  Kelurahan Purwosari sebagai bentuk antisipasi ancaman kekeringan dimusim kemarau dan banjir dimusim hujan. Usulan Program ini mendapat tanggapan dan dukungan positif dari Perangkat Kelurahan Purwosari pada saat pemaparan Program Kerja KKN.

"  Saya Apresiasi sekali 2 Program ini (Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pembuatan Lubang Biopori) karena menurut saya kedua program ini benar-benar sesuai dan tepat sasaran apabila dilaksanakan di RW 002 ini, mengingat hal ini merupakan permasalahan yang sering dikeluhkan warga". Ujar Bapak Junaedi, S.E. selaku Lurah Purwosari yang hadir dalam Pemaparan itu (19/07).

Lubang resapan (Biopori) adalah lubang silinder yang dibuat secara vertikal kedalam tanah dengan kedalaman kurang lebih satu meter, sebagai metode resapan air guna mencegah genangan air dipermukaan sekaligus penyimpan cadangan air tanah waktu musim kemarau.

Keberadaan Lubang biopori ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat resapan air dan antisipasi banjir, akan tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembuatan kompos dari sampah organik. Fokus sampah organik yang ditekankan dalam pembuatan kompos  ini adalah dedaunan pohon dan tanaman disekitar perkarangan rumah warga yang tidak terolah dan termanfaatkan secara tepat. Selama ini metode yang dilakukan untuk mengatasi sampah organik tersebut adalah dengan metode pembakaran, hal ini bukanlah solusi karena dapat menimbulkan polusi udara.

Sampah organik berupa dedaunan dimasukkan kedalam lubang biopori kemudian tunggu sampai proses pembusukan sempurna hingga menghasilkan kompos atau pupuk alami.

Penutup lubang biopori di permukaan tanah
Penutup lubang biopori di permukaan tanah

Pembuatan lubang biopori diadakan disetiap RT di RW 002 yang diagendakan secara bertahap satu kali dalam satu minggu. Dalam pelaksanaannya tim KKN dibantu oleh masing-masing Ketua RT untuk menunjukkan spot-spot pembuatan biopori sekaligus perizinan kepada warga.

Antusiasme warga mewarnai pelaksanaan kegiatan ini, mulai dari dorongan moril dan materill. Dorongan moril berupa dukungan dukungan secara lisan dan secara materiil masyarakat  berbondong-bondong menyediakan  makanan dan minuman dingin untuk tim pelaksana yang tengah bekerja.

"Terimakasih kepada mahasiswa KKN yang telah membantu membuatkan lubang biopori untuk warga RW 002, dan juga kepada seluruh warga yang antusias dalam pelakasanaan program pembuatan lubang biopori ini, saya lihat ada yang menyemangati dan ada menyiapkan makanan dan minuman dingin sehingga program ini berjalan dengan baik dengan adanya hubungan yang baik antara mahasiswa dan warga". Demikian sambutan hangat dari Bapak Sumartoyo, S.H. selaku Bapak RW 002 Kelurahan Purwosari diakhir pelaksanaan biopori kemarin (24/08).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun