Mohon tunggu...
Nur Fatikhah
Nur Fatikhah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerja Sama Indonesia-Swiss dalam Bidang Pendidikan Vokasi

1 Maret 2018   18:19 Diperbarui: 1 Maret 2018   18:35 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pendidikan merupakan suatu komponen utama dalam kehidupan. Tanpa adanya pendidikan ilmu tidak akan berkembang dengan pesat. Pendidikan yang terbaik bagi seseorang adalah dimulai sejak dini. Dimulai dari pendidikan taman kanak-kanak sampai dengan sarjana. Untuk mengukur keberhasilan suatu negara terkadang kita membutuhkan pendidikan sebagai tolak ukur. Mengapa? Karena suatu negara maju biasanya dihuni oleh masyarakat yang tidak buta terhadap ilmu. Selain itu, negara maju membutuhkan orang yang berpendidikan untuk melakukan suatu pembangunan peradaban yang signifikan.

Saat ini perkembangan dunia pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang dengan baik. Kita bisa melihat dari semakin maraknya anak bangsa yang pergi ke luar negeri untuk menimba ilmu. Ditambah lagi semakin maraknya beasiswa yang ditawarkan oleh beberapa negara maju semakin membuat pendidikan di Indonesia berkembang lebih pesat. Beasiswa tersebut biasanya ditawarkan oleh negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Korea, Australia, Cina, Kanada, Jepang dan negara-negara di benua Eropa. Berkat kerja sama dalam bidang pendidikan ini membuat banyak dari anak bangsa yang bercita-cita tinggi untuk dapat menimba ilmu di luar negeri.

Salah satu negara di benua Eropa yang juga menawarkan beasiswa kepada mahasiswa di Indonesia ini adalah negara Swiss. Swiss yang termasuk kedalam negara Uni Eropa ini telah bekerja sama secara bilateral dengan Indonesia selama hampir 3 tahun, termasuk bekerja sama dalam bidang pendidikan. Negara Swiss merupakan negara yang memiliki luas wilayah yang kecil akan tetapi, penduduknya sangat sejahtera. 

Hal tersebut terjadi karena faktor pendidikan dari masyarakatnya yang maju. Hampir seluruh warganya adalah orang terpelajar. Selain itu negara yang masuk kedalam urutan pertama sebagai negara terbahagia sedunia ini, juga memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi dikarenakan pemerintahannya yang sangat mengutamakan pendidikan. Pemerintahannya bahkan telah mengalokasikan dana yang lebih untuk fasilitas pendidikan yang lebih baik dengan memberikan dana untuk pembangunan sekolah berskala internasional beserta fasilitas pengajaran yang lengkap. 

Seperti peralatan lab sesuai standar internasional, buku-buku ilmu pengetahuan berskala internasional dan masih banyak lagi. Selain itu, guru adalah pekerjaan di negara Swiss yang sangat dihargai dan diincar dikarenakan, gaji yang sangat tinggi ditambah dengan hari libur kerja yang lebih banyak dibandingkan pekerjaan lain di negara tersebut. Pendidikan di Swiss juga termasuk ke dalam pendidikan terbaik di dunia selain Amerika, Inggris, Jerman, Jepang, Singapura dan Australia. Terbukti dari hasil survei yang menyebutkan bahwa negara ini memiliki angka 0% untuk anak yang putus sekolah. Otomatis dapat dikatakan seluruh masyarakat Swiss telah mengenyam pendidikan. Hal itulah yang akhirnya membuat Indonesia melakukan kerja sama bilateral di bidang pendidikan dengan Swiss. Kerja sama ini tidak hanya akan sangat menguntungkan Indonesia saja akan tetapi, juga akan sangat menguntungkan kedua belah pihak negara.

Kerja sama dalam bidang pendidikan ini, lebih mengutamakan pengembangan sistem politeknik dan akademi komunitas. Tidak hanya itu kedua negara ini juga telah melakukan kolaborasi dalam pendidikan yang dinamakan The Skill for Competitiveness. Kolaborasi ini memiliki tujuan untuk memberikan suatu terobosan dalam peningkatan sumber daya manusia dalam bidang industri. 

Jadi, dapat dikatakan jika Indonesia dengan Swiss melakukan suatu kerja sama di bidang pendidikan untuk menghasilkan insinyur-insinyur yang ahli dalam bidangnya. Pemerintah Swiss bahkan telah berjanji untuk memberikan dana bantuan sebesar Rp 110 Miliar dalam bentuk fisik dan vokasi. Perjanjian bilateral ini juga telah disetujui dalam penandatanganan MoU antara Menteri Perindustrian Indonesia Airlangga Hartanto dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss Johann N. Schneider Amman dalam kegiatan World Economic Forum tahun 2018 di Davos.

Beberapa aktivitas seperti manajemen, pelatihan, pengembangan kurikulum juga akan dilakukan guna mengembangkan system pendidikan vokasi. Diharapkan juga, program ini dapat menghasilkan anak muda yang memiliki kualifikasi dan kualitas yang baik agar pembangunan sumber daya alam Indonesia juga dapat bersaing di era global saat ini. Kementrian Perindustrian juga telah melakukan penyelarasan pendidikan pada kurikulum SMK sebanyak 35 bidang studi seperti teknik elektronika, robotika dan mesin. Program ini juga akan diimplementasikan oleh SITECO dan Fachhochschule Biel dan akan didesain menjadi program 8 tahun.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu pendidikan itu sangat penting dalam sebuah komponen kehidupan. Apalagi jika kita mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas, itu akan sangat berguna untuk masa yang akan datang. Ilmu dan wawasan yang lebih luas bisa didapatkan dengan cara bekerja sama dengan negara-negara maju yang mempunyai sistem pendidikan yang baik. Seperti halnya kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dengan Swiss. Oleh karena itu, diharapkan dalam hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Swiss ini dapat meningkatkan kualitas sistem pendidikan vokasi di Indonesia menjadi lebih baik. Selain itu, diharapkan juga kontribusi dalam bidang pendidikan antara kedua negara ini akan seterusnya berlanjut.

Referensi

http://www.kemenperin.go.id/artikel/18713/RI-Swiss-Jalin-Kerja-Sama-Pendidikan-Vokasi-Industri-Senilai-Rp110-Miliar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun