Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Nasdem Deklarasikan Anies pada "Timing" Kurang Tepat

3 Oktober 2022   20:44 Diperbarui: 4 Oktober 2022   07:30 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Walaupun telah terjalin silahturami dan komunikasi politik antar elit partai dengan saling bertemunya Prabowo-Surya Paloh, Puan Maharani-Surya Paloh, Puan-Prabowo, Puan-Muhaimin namun belum terbukti telah terbangunnya sebuah koalisi.

Dengan pernyataan kesiapan Prabowo sebagai capres 2024 paling tidak Prabowo telah berhasil memecah teka-teki keputusan Nasdem yang mencapreskan Anies.

Dengan demikian saya meragukan Prabowo akan benar-benar nyapres di Pilpres 2024. Mengapa?

1) Karena basis konstituen Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019 diluar Gerindra adalah suara PKS dan simpul/kelompok massa yang terafiliasi dengan PKS. Sementara ketika Prabowo bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi, mereka telah menjadikan Anies sebagai simbul antitesa Jokowi.

2) Kantong suara kemenangan Prabowo pada pilpres 2014 dan 2019 misalnya di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara akan beralih mendukung Anies (perlu nanti dibuktikan dari hasil survey pasca pencapresan Anies oleh Nasdem).

3) Dengan mencermati, menganalisa dan mempertimbangkan kondisi itu, rasanya saya berkeyakinan Prabowo akan muncul jiwa ksatrianya dan bijak untuk tidak memaksakan diri untuk kalah dalam pertarungan pilpres keempat kalinya.

Maka hal yang paling rasional adalah berkoalisi dengan PDIP menghadapi bersama pilpres 2024 yang akan lebih berat menghadapi tantangan ekonomi global. Pada titik inilah kemungkinan skenario head to head akan terjadi.

4) Jika sebelum diumumkan Anies sebagai capres oleh Nasdem memungkinkan skenario head to head koalisi pimpinan PDIP vs koalisi pimpinan Gerindra, maka setelah hari ini, skenario head to head koalisi pimpinan PDIP vs koalisi pimpinan Nasdem lebih mungkin terjadi.

Pada pilihan ini maka duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto akan menjadi lawan tanding yang sepadan dengan pasangan Anies.

5) Atau jika Prabowo misalnya memilih mengambil peran "king maker" seperti yang diperankan seorang Megawati, Surya Paloh, JK, SBY dan Jokowi (nanti) maka Ganjar Pranowo sebagai capres koalisi PDIP sangat mungkin dipasangkan misalnya dengan Puan Maharani, Erick Thohir, Airlangga, Saniaga Uno, Mahfud MD, Andika Perkasa, dll.

Sepanjang "distribusi kekuasaan" dalam kepentingan yang sama (koalisi) dapat disepakati saya pikir Golkar, PPP, PAN maupun PKB akan merapat dengan capres yang potensial menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun