Karena makin terbukanya informasi publik dan kekuatan media sosial telah mengubah komposisi pemilih tradisional ke pemilih rasional.
Oleh karena itu branding partai dan figur capres dengan konten dan narasi yang didesain sedemikian rupa bagus dan daya jangkau media kampanye yang luas sangat potensial dan cepat mendapatkan respons dari masyarakat walaupun belum pada keputusan pilihan politik. Setidaknya selangkah lebih didepan dibanding yang belum memutuskan capres 2024.
Lalu apakah pencapresan Anies oleh Nasdem akan mengubah konstelasi politik?
Analisa atas kans dan probabilitas figur-figur yang bertarung dalam kontestasi Pilpres 2024 akan tergantung pada dimana berlabuhnya partai-partai dalam kesamaan kepentingan membentuk koalisi.
Menurut analisa saya tanggal 9 Agustus 2022 bahwa kekuatan figur Capres Cawapres juga akan memberi "efek ekor jas (Coat tail effect)" untuk raihan suara partai dan kursi legislatif mengingat pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres) akan berlangsung di hari yang sama pada tanggal 14 Pebruari 2024.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menginginkan menang "hattrick". Untuk menang3 kali berturut-turut maka PDIP logikanya akan mengusung "Capres yang kuat" potensinya untuk menang.
Maka yang paling mungkin akan terjadi di Pilpres 2024 adalah 3 poros koalisi yakni Ganjar Pranowo (Koalisi PDI Perjuangan) vs Prabowo Subianto (Koalisi Gerindra) vs Anies Baswedan (Koalisi Nasdem).
3 (tiga) hari setelah analisa tersebut telah dijawab Gerindra dengan kesediaan Prabowo menjadi capres pada Pilpres 2024 dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra 2022 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).
Dan hari ini tanggal 3 Oktober 2022 telah terjawab bahwa Anies Baswedan resmi diumumkan oleh Nasdem sebagai Capres 2024.
Tinggal kita buktikan nanti apakah PDIP akan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024?
Keyakinan saya bahwa dengan telah diumumkannya Anies Baswedan sebagai capres 2024 oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh telah membuat kontelasi partai pendukung pemerintah Presiden Jokowi berubah.