Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Berduka Ironi Prestasi Garuda Muda

2 Oktober 2022   16:15 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:21 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Piala Asia U20 tahun 2023 akan digelar di Uzbekistan pada 1-18 Maret 2023. Sementara Piala Dunia U20 akan digelar di Indonesia tanggal 20 Mei - 11 Juni 2023.

Sayapun ikut bangga walaupun bukan cinta-cinta banget sama sepak bola. Namun kebanggaan saya atas pencapaian kemajuan sepak bola Indonesia karena semakin meningkatnya mentalitas juara dari timnas harus kecewa dengan kejadian rusuhnya supporter fanatik Arema FC, Malang usai kalah tanding dengan Persebaya, Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.

Dan yang menyedihkannya lagi adalah terjadinya korban jiwa dari penonton, supporter dan aparat kepolisian yang total jumlahnya mencapai lebih dari 170 orang.

Ini bukanlah angka yang main-main atas jumlah korban meninggal sepanjang penyelenggaraan sepak bola di seluruh dunia.

"Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Jatim pada pukul 10.30 tadi memang demikian, 174 korban meninggal," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, kepada CNNIndonesia.com

Walaupun tidak ada hubungannya dengan peristiwa 1 Oktober 1965 yang masih kita renungi sebab dan dampaknya karena begitu besarnya jumlah korban, timbul kembali pertanyaan apakah benar bangsa kita sangat reaktif dan kehilangan nalar lebih mengedepankan emosi melakukan amuk massa yang tidak bisa menerima realita? Apakah masyarakat kita memang begitu mudahnya terprovokasi bertindak anarkis?

Saya turut berduka atas insiden ini dan meminta semua pihak introspeksi diri. Investigasi menyeluruh harus dilakukan agar ditemukan apa sebenarnya akar persoalannya kok supporter olahraga tidak ada sportifitas? Karena kejadiannya terus berulang-ulang yang berdampak dalam skala kecil hingga besar (korban jiwa) insiden ini.

Apakah insiden tersebut murni reaksi spontan? Apakah ini ada skenario menunggangi untuk menciptakan chaos ditengah situasi ekonomi dan lamnya penyelesaian penanganan kasus hukum di internal Polri? Apakah SOP Polri sudah memenuhi standar dalam menangani kerusuhan di stadion? Oleh karena itu penegakan hukum harus dikedepankan dengan obyektif dan transparan.  

Jika insiden ini tidak diurai dan ditangani secara profesional maka mimpi lolos Piala Dunia 2026 dan untuk menjadikan sepak bola sebagai sebuah 'industri' yang dapat memberi kontribusi besar pada ekonomi bukan hanya sekedar kompetisi akan sulit terwujud.

Sepak Bola Modern Sebagai Sebuah Industri

Sepak bola modern pada awalnya terjadi di Freemasons Tavern, London pada tahun 1863.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun