Mencintai rakyat setulus hati
Tiada waktu terlewat menyapa rakyatnya
Penuh dedikasi mencintai Indonesia
Membangun negeri memberikan optimisme
Kami mau Jokowi lagi
Karena bersih merakyat kerja nyata
Kami mau Jokowi lagi
Untuk tuntaskan Nawacita
Usai pencoblosan Pilpres 2019 maka untuk mengupayakan tidak lagi kembali ada residu polarisasi pemilih maka pada April 2019 saya membuat lirik "Indonesia Kita". Lewat lirik ini saya mengajak kita flashback akan keIndonesiaan kita yang telah dianugerahi Tuhan keragaman budaya dan telah mewarnai dunia.
Saya mengajak bangsa Indonesia untuk kembali bersama mengakhiri perbedaan pilihan politik, tidak perlu pertikaian. Kembali bergandengan tangan bersama membangun Indonesia maju. Dan sayapun minta rekan Owno untuk membuat lirik ini seperti lagu ballad nya Rod Steward.
INDONESIA KITA
Indonesia kita
Bumi yang kita pijak
Indonesia kita
Warnai dunia
Pilihan telah usai
Saatnya kita kembali bersama
Perbedaan kita akhiri
Tak ada guna pertikaian
Indonesia kita
Cantik ragam budayanya
Indonesia kita
Pastikan bersuka cita
Usah saling menghujat
Karena kita bersaudara
Gandengan tangan memaafkan
Bersama bangun Indonesia maju
Saya sangat memahami bahwa setiap kontestasi, kompetisi apapun pasti akan ada yang menang dan kalah. Oleh karena itu pentingnya pengelolaan emosi agar antara hati dan pikiran tetap bisa mengendalikan perasaan. Kecewa itu ekspresi manusiawi sebagai manusia normal. Namun sikap move on itu jauh lebih penting karena kekecewaan yang berlebihan dapat memicu api dengki dan dendam.
Maka pada Juli 2019 saya membuat lirik untuk membesar hati kita semua bahwa perjuangan itu adalah pengorbanan. Namun sesungguhnya tidak ada pengorbanan yang sia-sia. Untuk menguatkan argumentasi itu maka saya mengutip sloka kitab Bhagavad Gita "Karmanye Vadhikaraste Ma Phaleshu Kada Chana" yang pernah menjadi pesan pidato Bung Karno.