Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Viral Farel dan Perjalanan Hobby Saya

30 Agustus 2022   01:47 Diperbarui: 30 Agustus 2022   01:55 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama Indonesia tentu semakin ditakuti oleh imperialis setelah ikrar satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Kekalahan dalam Perang Pasifik memaksa Jepang harus merestui dibentuknya BPUPKI. Dalam sidang BPUPKI lah para pendiri bangsa menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Puncaknya adalah Pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 yang mengusulkan dasar negara Indonesia Merdeka yang beliau sebut sebagai Pancasila.

Sejarah lahirnya Pancasila dimanipulasi oleh rejim Orde Baru untuk mendistorsi bahwa Sukarno lah sebenarnya satu-satunya tokoh saat itu yang mengusulkan dasar negara.

Orde Baru menciptakan narasi fiktif seolah tokoh lainnya juga mengusulkan dasar negara. Padahal tokoh lain yang diberi kesempatan pidato tanggal 29-31 Mei 1945, sama sekali tidak ada yang mengusulkan dasar negara. Lebih banyak menyampaikan bagaimana mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Secara aklamasi kemudian pidato Bung Karno tentang Pancasila diterima oleh peserta sidang. Selanjutnya kemudian dirumuskan kembali urutan dan redaksi bahasanya.

Jadi dalam lirik ini saya sebenarnya ibarat meringkas buku sejarah jika dibaca membutuhkan waktu berhari hari bahkan mungkin bermingu-minggu. Sementara dalam lagu ini hanya membutuhkan waktu 4 menit saja. Dalam lirik ini yang saya tampilkan adalah Pancasila yang asli usulan Bung Karno sebelum dirumuskan dan disahkan tanggal 18 Agustus 1945 seperti Pancasila yang kita jumpai saat ini.

Agar lirik ini bisa disimak secara seksama dan jelas maka saya minta kepada rekan Owno untuk membuat lagu ini bisa dimainkan secara orkestra dan paduan suara. "Bro...buat ini seperti lagu My Way yang dipopulerkan Frank Sinatra".

PANCASILA FOREVER

Berabad abad bangsa kita hidup dalam imperialisme
Harga diri terkoyak penuh penindasan

Pantang surut walau penjara dan nyawa menjadi taruhan
Berkobar kobar api revolusi demi untuk merdeka

Tercetus nama Indonesia
Sumpah pemuda untuk satu bahasa bangsa dan tanah air

Perlawanan rakyat makin menggelora satukan perjuangan
Dengan semboyan merdeka atau mati

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun