Media sosial jadi melek informasi
Terlalu antusias kurang validasi
Niat baik gerak cepat
Celakanya itu hanya hoaks
Akhirnya yang ada malah menambah kegaduhan
Damai...damai...
Mari kita berdamai
The new normal
Dalam menyambut Idul Fitri untuk pertama kalinya selama Covid berlangsung tentu saya bisa merasakan empati. Bagaimana suka cita dalam fenomena mudik, berita kemacetan arus mudik tak lagi kita jumpai di berita TV. Yang ada adalah pemblokiran jalan-jalan, pelabuhan dan bandara untuk mencegah mobilitas orang.
Ada yang sudah di tol Cikampek langsung dihalau untuk kembali ke Jakarta. Maka pada Mei 2020 saya membuat lirik "Ku Berserah". Lirik yang saya anggap "religius" ini memberi keyakinan atas kuasa dan kebesaran Tuhan pencipta alam semesta. Jika Tuhan berkehendak maka tak satupun manusia yang bisa menolak. Doa saya agar kembali alam semesta bersahabat, Covid menjauh dari kehidupan manusia.
KU BERSERAH
Oh Tuhan yang maha kuasa
Menjadikan yang tiada menjadi ada
Jika atas kehendakmu apapun bisa terjadi
Hambamu berserah kepadamu
Oh Tuhan yang maha pemurah
Terimakasih atas segala anugerahmu
Maafkanlah hambamu yang kurang bersyukur
Ku tak ragukan kuasa dan kemurahanmu
Tidak bermaksud lancang
Ijinkan hamba memohon
Kabulkanlah permintaan hamba yang berdosa ini
Jadikanlah dunia ini
Tempat yang damai saling mengasihi
Tegurlah kesombongan kami karena merundung
Ingatkanlah kami saat ingkari kemanusiaan
Agar semesta kembali bersahabat
Pada bulan Mei 2020 dalam menyambut peringatan Hari Lahir Pancasila saya terinspirasi untuk mendiskripsikan perjalanan bangsa sejak masih dalam cengkraman kolonialisme yang masih bernama Hindia Belanda. Masa penindasan itu dialami oleh leluhur kita dengan berkorban nyawa untuk mencapai sebuah bangsa yang merdeka. Lalu kemudian muncul nama Indonesia.