Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Saatnya Membangun Kalimantan Setelah Trans Jawa dan Trans Sumatera

27 Januari 2022   22:37 Diperbarui: 27 Januari 2022   22:43 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Sekitar tahun 2010 saya masih ingat pengalaman berkendaraan dari Jakarta menuju Bali. Walaupun ada pilihan moda transportasi udara namun rasanya perlu melihat dari dekat kota-kota di daerah pantura Jawa.

Perjalanan dari Jakarta menuju Bali melalui Tol Jakarta - Cikampek. Begitu keluar pintu tol Cikampek harus lewat jalan Pantura peninggalan Deandels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1808 - 1811 seperti melewati daerah Pemanukan (Subang), Losarang (Cirebon), Jatibarang (Indramayu).

Setelah melewati Jatibarang baru bisa melalui tol Palimanan - Kanci (Palikanci). Setelah keluar pintu Kanci kembali ke jalan Pantura melewati Losari (Cirebon), lalu melalui kota Brebes - Kota Tegal - Pemalang - kota Pekalongan - Alas Roban jalan tanjakan curam yang rawan kecelakaan di tengah hutan daerah kabupaten Batang - Kendal - Semarang - Demak - Kudus - Pati - Rembang - Tuban - Lamongan - Gresik.

Setelah menghabiskan waktu puluhan jam perjalanan dari Jakarta, begitu memasuki wilayah Tuban, Jawa Timur maka Bali sudah terasa dekat karena telah melewati Jawa Barat dan Jawa Tengah walaupun sebenarnya masih diatas 300 kilometer.

Setelah melewati kabupaten Lamongan baru kembali ketemu jalan tol. Masuk pintu tol di Gresik melewati Porong, Sidoarjo (yang pernah heboh kena dampak luapan lumpur Lapindo).
Keluar pintu Tol Gempol, Pasuruan kembali melewati jalan peninggalan Daendels, melewati PLTU Paiton - Hutan Jati Taman Nasional Baluran di Situbondo yang tidak kalah seram dengan Alas Roban hingga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Tahun 2014 saya sudah bisa menjajal Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Kertosono (Solo). Dari Cikampek tidak lagi keluar ke jalan Pantura. Dari Semarang tidak lagi kearah timur melewati Demak namun berbelok kearah selatan (Jawa bagian tengah). Lalu dari Solo menuju Yogyakarta melewati jalan non tol (Tol Solo - Yogyakarta saat ini baru dibangun).

Tahun 2020 saya coba menjajal Tol Trans Jawa dari Jakarta melewati Tol Layang Jakarta - Cikampek (Jakarta Cikampek Elevated) yang baru beroperasi tahun 2019. Kehadiran tol ini sebagai alternatif menghindari kemacetan tol Jakarta - Cikampek yang telah ada dibawahnya. Sehingga Jakarta - Semarang dapat ditempuh dalam waktu 5 jam.

Dari Kertosono (Solo) melewati Sragen - Ngawi - Madiun - Nganjuk - Jombang - Mojokerto - Sidoarjo - Pasuruan hingga Probolinggo. Kemudian kembali keluar tol memasuki jalan Daendels mengingat tol Probolinggo - Banyuwangi masih dalam tahap konstruksi.

Bagi yang pernah bernostalgia melewati jalan Pantura sebelum Tol Trans Jawa tersambung tentu bisa merasakan sensasi perjalanan berbeda. Karena Tol Trans Jawa setelah Semarang rutenya tidak melewati Pantura.

Kehadiran Tol Trans Jawa ini membuka akses cepat kota-kota yang ada di daerah tengah dan selatan pulau Jawa seperti Sragen, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Blitar.

Pada hari Jumat, 21/01/2022 kami mencoba menjajal Tol Bakauheni - Palembang yang baru beroperasi tahun 2019. Sebelum terbangun Tol Trans Sumatera saya pernah menjajal jalan Lintas Tengah Sumatera menuju Bandar Lampung dan Kotabumi. Kemudian pernah melewati Lintas Timur Sumatera menuju Palembang  lalu menuju Prabumulih - Krui (Pesisir Barat) - Tanggamus - Pringsewu - Bandar Lampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun