Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reformasi, Kebebasan Demokrasi dari Era Gelap Orba

17 Mei 2019   16:33 Diperbarui: 17 Mei 2019   16:41 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://msu.edu/ 

Pada 12 Mei 20 19 era reformasi tepat berusia 21 tahun. Menurut Ketum DPP Barisan Penegak Trisakti Bela Bangsa (Banteng) Indonesia I Ketut Guna Artha, perjalanan reformasi di tanah air patut disyukuri. Lantaran dari peristiwa tersebut, banyak hal yang dapat dipetik."Secara khusus kami tidak memperingati 21 tahun reformasi dengan seremoni. Namun pesan moral yang dapat kami sampaikan, sepatutnya kita bersyukur telah menikmati kebebasan demokrasi dari era gelap tirani orde baru (orba)," imbuh Guna Artha kepada NusaBali, Minggu (12/5).

Sebab, kata Guna Artha, reformasi merupakan titik akumulasi perjuangan kebebasan demokrasi. Melalui reformasi pula melahirkan kebebasan demokrasi, amandemen UUD 1945 pengejawantahan dari pasal 28 tentang kebebasan berserikat, berkumpul menyampaikan pendapat sehingga lahirlah pemilu multi partai serta penyelenggara pemilu independen.

"Reformasi juga telah memberi ruang kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi. Tentu kebebasan pers harus tetap mengedepankan profesionalisme dan bertanggung jawab," kata Guna Artha. Tak ketinggalan reformasi melahirkan transparansi, fungsi kontrol masyarakat sipil yang kuat serta kelembagaan yang didesain mengambil peran untuk menciptakan birokrasi yang terbebas dari KKN.

Meski reformasi membuat kebebasan berdemokrasi, tapi demokrasi tidak merampas hak azasi orang lain. "Disamping kita diberi kebebasan oleh konstitusi, namun kita tidak boleh memaksakan kehendak dan tidak mengurangi sedikit pun hak azasi orang lain, karena ini tercantum dalam konstitusi UUD 1945 pasal 27 dan 28," jelas Guna Artha.

Oleh karenanya, lanjut Guna Artha, kita patut bersyukur atas perjuangan pahlawan reformasi yang telah menumbangkan rezim otoriter dan korup. Masalah masih terjadinya kasus korupsi, arogansi kelompok-kelompok tertentu serta provokasi adu domba masyarakat Indonesia yang majemuk, menjadi tugas kita bersama dalam menuntaskan agenda reformasi tersebut. K22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun