Mohon tunggu...
Ike Trilitadewi
Ike Trilitadewi Mohon Tunggu... -

i am a moslem, a wife also a mom, and i am proud of that\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jika Anda Seorang Pecinta Porno

26 Mei 2011   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:13 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"pecinta porno"?? serem bener ya ..memang sih...buat saya juga itu "gelar" yang menyeramkan alias memalukan.

Tapi itu adalah julukan yang pas (kayaknya) buat para pelaku pornografi, apalagi pornoaksi.

Aktivitasnya banyak. Mulai dari bicara yang berbau porno, menggambar yang porno-porno, menonton yang porno, dan lain-lain...

Tentu itu diluar konteks keilmuan. Seorang dosen yang menerangkan ilmu anatomi kepada mahasiswanya tidak termasuk gank porno ini. Atau seorang ginekolog yang menerangkan teknik tertentu kepada pasangan suami istri untuk membantu pasangannya mendapatkan keturunan, itu tidaklah termasuk porno.

Tapi siapapun anda sangat bisa mendapat julukan ini. Jika Anda dosen atau guru; anda akan menyisipkan guyonan-guyonan porno dalam materi yang anda sampaikan, tanpa tujuan yang jelas. Jika Anda pelukis; lukisan Anda tak jauh dari gambar-gambar yang mengundang syahwat (meski ber"execuse" atas nama seni). Jika Anda seorang fotografer; objek yang dicari pun pasti tak lepas dari pose-pose mengumbar aurat. Jika Anda seorang penulis; tulisan Anda pun tak akan jauh dari deskripsi berbau syahwat belaka.

Saya mengenal seorang dosen biologi yang juga mengajar pelajaran yang sama di sebuah tempat bimbingan belajar. Kelasnya di tempat bimbel itu selalu penuh....dipadati sampai anak-anak sma ini rela duduk di luar kelas demi mendengarkan guru ini. Apakah sedemikian hebatnmya dia menerangkan hingga mampu mempesona nalar para murid sma? bukan! yang ditunggu-tunggu anak-anak itu semata-mata hanyalah banyolan yang guru yang sangat porno! yang mampu membuat mereka terpingkal-pingkal tanpa malu-malu mentertawakan aurat mereka sendiri. Apakah mereka mengapresiasi sang guru karena kepintarannya?  bukan! mereka hanya menghargai sang guru "seharga" banyolan murahannya! Mereka tidak menyebut gurunya pintar, bahkan mereka bilang "Si Bapak itu mah lieur! " bahkan muridnya juga tak segan bilang, bahwa gurunya, "gila"! Masya Allah....

Dan si Pak guru yang pecinta porno ini hanya berkilah bahwa ia hanya membantu agar siswanay tidak mengantuk! luar biasa si bapak ini gak kreatif banget, ia tak menemukan cara lain agar murid-muridnya tertarik dengan pelajaran yang sampaikan selain hanya dengan cara bercerita yang porno-porno. sampe seorang teman, dengan tak sopannya bilang, "Wah eta mah guru teh "si omes"!"( omes=otak mesum)....

Tahukah Anda, sesungguhnya orang lain akan menghargai Anda, seperti halnya Anda menghargai diri Anda sendiri. Orang lain akan memperlakukan Anda, seperti halnya Anda memperlakukan diri Anda sendiri. Dan setinggi apapun keilmuan akademik Anda, tapi jika Anda seorang pecinta porno (^_^), maka niscaya Anda hanya akan dihargai sebatas "kepornoan" Anda.  Dan ketahuilah...porno itu berdampak addiktif!

Peace!!!

**tulisan dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman  bergaul selama  30 tahunan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun