Aktivitas Yoga Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Kanker

Mendengar kata kanker bukanlah hal yang jarang dan asing di telinga kita. Setelah mendengar kata kanker pasti kita semua berpikiran tentang kondisi tubuh seseorang yang menurun lalu menjadi tidak baik. 

Sebenarnya sel kanker dapat ditimbulkan oleh karena diri seseorang itu sendiri, tapi ada juga yang disebabkan oleh pengaruh dari luar. Tumbuhnya sel yang tidak sewajarnya (abnormal) tanpa ada kendali secara umum dapat disebut sebagai kanker. Hal ini disebabkan oleh mutasi DNA (Deoxyribonucleic Acid) sehingga DNA menjadi rusak. 

Sel kanker dapat terbentuk bahkan ketika tubuh tidak memerlukannya, dan sel yang seharusnya berada pada tempat tersebut tidak mengalami apoptosis (kematian sel) sehingga akan tumbuh benjolan pada area tersebut. Benjolan ini disebut tumor lalu apabila tidak segera ditangani tumor tersebut akan menyebar ke area lain dan menjadi ganas atau yang biasa kita kenal dengan istilah kanker.

Jumlah kasus kanker di dunia hingga tahun 2020 menurut data WHO (World Health Organization) sudah mencapai 19,3 juta kasus dengan jumlah kematian sebesar 10 juta jiwa. Di negara kita tercinta, Indonesia sendiri tercatat hingga tahun 2020 sebesar 396.914 kasus dengan jumlah kematian sebesar 234.511 jiwa. 

Dengan jumlah penderita kanker yang tidak sedikit ini, Indonesia berada di urutan ke-8 di Asia Tenggara dan berada di urutan ke-23 di Asia. Sampai saat ini masih tercatat bahwa Australia atau yang biasa kita kenal sebagai negeri kanguru ini menduduki urutan pertama dalam daftar negara yang memiliki kasus penyakit kanker tertinggi di dunia.

Kualitas hidup (Quality Of Life) memiliki pengertian sebagai kesejahteaan total yang meliputi kesejahteraan psikologis, fisik dan sosial (Jones et al, 2020).  Dengan begitu kualitas hidup juga memiliki pengaruh terhadap apapun kondisi tubuh. Aktivitas fisik merupakan salah satu langkah yang dapat memperpanjang usia kita dan mampu membuat tubuh kita terlihat lebih sehat dan bugar. 

Yoga adalah salah satu aktivitas fisik yang dapat kita lakukan. Kita bahkan mampu melakukan yoga dimana dan kapan saja kita mau, hal ini dikarenakan yoga tidak memerlukan bantuan alat atau yang lainnya untuk melakukannya.

Sebagai seseorang yang menderita kanker terganggunya efektivitas tidur akan dialami oleh mereka sebanyak 30% hingga 60%. Selain mengganggu tidur, pengobatan kanker berupa kemoterapi juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, stres, perasaan khawatir, dan cemas juga dialami oleh penderita kanker. 

Aktivitas yoga akan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka para penderita kanker dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kualitas hidup ini dapat berupa pola tidur yang teratur, kesehatan mental, kesehatan bersosial dengan orang lain, dan lain sebagainya. 

Dari banyaknya penelitian, sangat banyak sekali tim peneliti yang menganjurkan para penderita kanker untuk melakukan aktivitas yoga ini. Hal ini dikarenakan oleh aktivitas yoga tidak melakukan gerakan yang tidak dapat dilakukan oleh penderita kanker. Yoga bahkan akan menguatkan otot dan menurunkan perasaan cemas yang berlebihan bagi yang melakukannya. 

Penyakit kanker dapat dengan cepat mengalami pemulihan hanya dengan melakukan aktivitas ringan berupa istirahat yang cukup serta berkualitas.