Salah satu bidang yang cukup terdampak karena adanya pandemi Covid-19 adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Hal ini disebabkan karena pandemi ini menghambat peran UMKM dalam perekonomian nasional.
Organization for Economic Coorperation and Develompment (OECD) mengatakan bahwa UMKM setelah bulan September 2020 akan mengalami kebangkrutan sehingga menutup usahanya.
Dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pemberlakuan jam malam dapat mengakibatkan tidak maksimalnya produk yang terjual oleh UMKM. Adapun kendala lain yang dialami oleh UMKM, antara lain pelanggan menurun, produksi menurun, kesulitan memperoleh bahan baku, dan permodalan.
UMKM harus kembali bangkit pada masa pemulihan UMKM. Hal ini dikarenakan UMKM merupakan penopang ekonomi nasional sebesar 60% pada PDB Nasional. Beberapa upaya yang dapat dilakukkan para pelaku usaha untuk mengembalikan UMKM sebagai penopang ekonomi, antara lain:
1.Membentuk pasar digital UMKM yang diberlakukan sampai ke pasar nasional
2.Pemberian subsidi dari pemerintah berupa pengiriman barang secara gratis, sehingga konsumen tidak perlu khawatir mengenai mahalnya ongkir dan dapat ikut serta menikmati produk UMKM.
3.Kerja sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk saling mengenalkan produk UMKM antardaerah, sehingga tercipta ketertarikan produk antardaerah di mana produk tersebut belum pernah ada di daerah tersebut.
4.PNS diwajibkan untuk membeli produk UMKM dengan nominal tertentu dan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan pemerintah memberikan PNS tunjangan.
Dengan beberapa cara tersebut dapat menumbuh-kembangkan UMKM sehingga dapat segera bangkit dan memberikan sinyal positif yang menjadikan ekonomi masnyarakat kelas menengah ke bawah kembali membaik.
