Mohon tunggu...
Muh IkbalPanyue
Muh IkbalPanyue Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengokohkan Kreativitas Generasi Milenial Gorontalo Abad ke-21

1 Januari 2020   01:53 Diperbarui: 1 Januari 2020   02:18 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pada abad ke-21 sudah terjadi perubahan total baik masyarakat maupun dunia pendidikannya. Pada abad ke-21 juga, informasi bisa kita dapatkan dimana saja dan kapan saja. Untuk itu, generasi milenial diharapkan mampu mencerna semua informasi yang didapatkan dengan baik dan bijak.

Generasi Milenial adalah sebuah istilah yang populer untuk menggantikan istilah Generasi Y (Gen Y). Menurut para peneliti sosial, generasi milenial lahir pada rentang tahun 1980-an hingga tahun 2000. Dengan kata lain, generasi milenial ini adalah anak-anak muda yang saat ini berusia 18-24 tahun yang terdaftar di perguruan tinggi, yang merupakan rekaman Amerika. Generasi milenial sangat dekat dengan teknologi, sehingga wajar apabila generasi ini cenderung menyuai teknlogi dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.

Pada generasi milenial saat ini banyak kekhawatiran-kekhawatiran yang dirasakan, bukan hanya perubahan pola perilaku ke arah negatif bahkan juga menurunnya kreativitas seseorang. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, generasi milenial di Provinsi Gorontalo tidak boleh kalah dalam persaingan pada era sekarang ini. Generasi milenial di Provinsi Gorontalo harus menjadi generasi milenial yang tidak hanya kreatif, akan tetapi juga aktif dan inovatif. Bila tidak, kecil kemungkinan untuk bertahan di dunia yang serba kompetitif dan serba dinamis ini. Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana solusi untuk mengokohkan kreativitas generasi MILENIAL di provinsi Gorontalo? Solus isatu-satunya adalah melalui pendidikan.

Mengapa saya mengatakan demikian? hal itu karena hanya melalui pendidikan kita akan mengalami perubahan, perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan yang baik menciptakan masa depan yang cerah dan juga bangsa yang berpendidikan jauh lebih dihargai daripada bangsa yang tidak berpendidikan.

Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pengertian pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Seperti yang di kutip dari UU No. 2 Tahun 1985 yakni tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan setiap manusia yang seutuhnya yakni yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang baik serta mandiri dengan memiliki rasa tanggungjawab kemasyrakatan bangsa.

Pendidikan memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan guna membangun bangsa secara sistematis dan sistemik ke arah yang lebih baik dengan cara melihat ke keadaan yang tidak dikehendaki saat ini dan kemudian menentukan tujuan serta langkah yang dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat yang dikehendaki di masa yang akan datang sebagai koreksi terhadap kesalahan yang telah diperbuat di masa lalu dan harapan digantungkan agar kehidupan yang akan datang lebih menyenangkan, lebih demokratis, lebih merakyat, dan lebih manusiawi dibanding yang ada sekarang (Dewantara I, 2004)

Oleh karena itu, akan menjadi  tepat apabila saya mengatakan bahwa cara satu-satunya untuk mengokohkan kreativitas generasi milenial Gorontalo di abad ke-21 adalah melalui pendidikan. Kita juga dapat melihat UU. No.20 Tahun 2003 yang menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3, dimana pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi para peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berbudi luhur serta menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dan demokratis.

Dari penjelasan diatas menjelaskan bahwa apabila kita mampu mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita termasuk kreativitas seperti yang terkandung dalam UU No.20 Tahun 2003 melalui pendidikan saya yakin kita tidak hanya akan menciptakan generasi milenial Provinsi Gorontalo yang kreatif, akan tetapi kita juga akan menciptakan generasi milenial yang aktif dan juga inovatif.

Dari uraian esai saya kali ini, kita dapat menngambil kesimpulan bahwa untuk mengokohkan kreativitas generasi milenial Gorontalo di abad ke-21 cara satu-satunya menurut saya yaitu melalui pendidikan karena pendidkan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, saya mengajak kepada generasi milenial gorontalo untuk tetap semangat dalam mencapai cita-citanya. Saya teringat kata Bung Karno "Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun