Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pada hari Jumat (29/02/2020) bahwa risiko virus corona baru atau Covid-19 di seluruh dunia sangat tinggi.
Mengutip Daily Mail, dari 195 negara di dunia, setidaknya 53 telah melaporkan kasus virus corona atau Covid-19, yang kini telah membuat kurang lebih 83.000 orang sakit di seluruh dunia dan menewaskan hampir 2.900 orang
Laporan terbaru menyebut sekitar 22 persen kasus virus corona di Jakarta, atau ada 32 orang yang dilakukan pengawasan karena virus corona. Sementara 115 atau 78 persen dalam pemantauan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta membenarkan ada slide persentasi terkait laporan tersebut. Hanya saja, pihaknya memastikan tak ada pasien penderita COVID-19 atau virus corona di Jakarta berdasarkan hasil tes laboratorium.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menepis dugaan bahwa virus corona telah menyebar di Indonesia. Bahkan, ia pun menyebut pencegahan yang dilakukan pemerintah Indonesia sudah sesuai standar internasional.
Hal ini diungkapkannya usai munculnya pernyataan seorang ilmuwan dari Universitas Harvard, Marc Lipsitch yang menilai kalau seharusnya Indonesia sudah ada kasus virus corona.
Berjalan hampir dua bulan semenjak virus ini merebak pertama kalinya di Wuhan, China, dampaknya mulai dirasakan di beberapa sektor. Terutama sekali lalu lintas penerbangan dari China ke negara-negara lainnya.
Terbaru, pemerintah Arab Saudi menutup sementara layanan Umrah dan ziarah yang menyebabkan penumpukan jemaah umrah terutama di Indonesia yang hendak berangkat.
Respon Kita Sebagai Awam
Dapat dipastikan hampir seluruh media mainstream maupun tidak, baik di dalam negeri maupun luar negeri memberitakan dampak dari penyebaran virus corona.
Tentu saja bagi kita yang awam, sulit membedakan mana hoax dan bukan. Terutama terkait dengan penyebaran informasi corona melalui media sosial dan WAG atau Whatsapp Grup.