Mohon tunggu...
Ikbal Danuarta
Ikbal Danuarta Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menyukai Alam Semesta dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sosialisasi Pengaruh Kompetisi Rumput Liar Terhadap Penyerapan Nutrisi Pada Tanaman Budidaya Di Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin

12 Maret 2025   16:30 Diperbarui: 12 Maret 2025   16:30 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kegiatan sosialisasi dampak negatif rumput liar terhadap tanaman budidaya (Sumber: Ikbal Danuarta)

Gulma adalah tumbuhan yang dianggap tidak diinginkan oleh manusia. Kehadiran gulma ini menimbulkan persaingan antara tanaman utama dan gulma itu sendiri. Ketika gulma tumbuh berdampingan dengan tanaman budidaya, hasil panen baik dari segi kualitas maupun kuantitas dapat menurun (Prayogo, Sebayang & Nugroho, 2017).

Gulma terdiri dari berbagai spesies yang beragam. Keragaman ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan, seperti cahaya, kandungan unsur hara, teknik budidaya, pengaturan jarak tanam, serta umur tanaman itu sendiri. Kesuburan tanah, pola budidaya, dan cara pengolahan tanah memainkan peran penting dalam menentukan variasi gulma di suatu lahan. Hal ini menyebabkan penyebaran gulma dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Suryatini, 2018).

Tanaman budidaya bersaing dengan gulma untuk mendapatkan air, unsur hara, ruang tumbuh, dan cahaya matahari, yang dapat merugikan tanaman budidaya. Gulma juga mengeluarkan senyawa allelopathy dan dapat menjadi rumah bagi hama dan patogen tanaman budidaya. Hasil panen tanaman akan menurun karena kerugian yang disebabkan oleh gulma (Imaniasita dkk., 2020).

Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat persaingan termasuk varietas, kondisi tanah, kerapatan gulma, usia tanaman saat gulma mulai bersaing, dan curah hujan. Oleh karena itu, gulma sangat merugikan usaha pertanian secara ekonomi karena biaya pengendalian gulma adalah komponen produksi yang sangat mahal, seringkali lebih mahal daripada pengendalian hama dan penyakit. Gulma, atau tumbuhan pengganggu, memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan keberadaannya. Pengaruh gulma terutama tampak jelas pada tanaman yang masih dalam fase pertumbuhan muda (Setiawan, Sarjiyah & Rahmi, 2022).

Pengendalian gulma dapat dilakukan melalui dua pendekatan: secara langsung dan tidak langsung. Pendekatan langsung mencakup penyiangan, metode mekanis, serta penggunaan herbisida (Suryaningsih & Surjadi 2018).

Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi dampak negatif dari rumputliar terhadap tanaman dan dampak memahami kompetisi rumput liar di desa lubuk karet, kecamatan betung kabupaten banyu asin.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara serta obsevasi dan sosialisasi demonstrasi dengan cara praktik secara langsung di lapangan. Demonstrasi dalam konteks sosialisasi adalah merujuk pada cara memperkenalkan, mengajarkan, atau menyebarkan informasi, ide, atau praktik kepada orang lain melalui penjelasan langsung, aksi nyata, atau pertunjukan.

Hasil dan Pembahasan

Pada kegiatan sosialisasi dan demonstrasi dilakukan selama 1 hari yaitu pada tanggal 25 januari 2025 di lapangan kebun ibu-ibu PKK. Kegiatan Pertama diawali dengan pemberian materi yang berkaitan dengan materi yaitu dampak negatif rumput liar terhada tenaman. Adapun poin materi yang disampaikan yaitu apaitu gulma, dampak negaif, jenis-jenis gulma yang umum ditemukan dan cara pencegahan gulma .Penjelasan materi mencangkup: apa itu gulma, apa saja dampak negatif gulma, apa saja jenis-jeanis gulma, dan bagaimana cara pengendaliannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun