Kesunyian selalu hadir dalam tidurku yang panjang
Parasmu membayang sebagai dinding menyekat seluruh ruang tidur
Menghimpit seluruh isi kepalaku
Merasuk kedalam tubuh yang lunglai
Ketika mentari membiaskan cahayanya
Bayangmu menjelma sebagai desiran angin
Menyapa daun-daun kamboja yang luruh  di kening
Ketika siang menyapa detak jantung jam, kau hadir serupa doa di teriknya hari, mengamini doa-doa yang luruh dari dadaku yang keruh. Hingga hujan bertandang di mataku yang kemarau
Ketika malam yang gigil memelukku,
Bayangan wajahmu tersenyum di bulu mataku yang lentik, menciumi pipiku kanan dan kiri
Hingga aku lupa, bagaimana cara Tuhan menciptakan dunia.
Sungguh, tak ada yang lebih indah bagiku, kecuali bagaimana Tuhan mencipta kamu.
Jakarta, 14062021.14.04WIB