Mohon tunggu...
Ika Yuni Purnama
Ika Yuni Purnama Mohon Tunggu... Desainer - Ika Yuni Purnama

Desainer interior dan pengajar di Instiitut KesenianJakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jika Waktunya Membatu

17 Februari 2021   19:53 Diperbarui: 17 Februari 2021   20:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nenek itu menatap batu yang menggunung di pelupuk mata
Ia merasa telah membatu dan menggunung
Namun mulai mengurai menjadi tanah

Di tanah itu ia berharap menikmati tumbuhnya umbi-umbian menjalar bersama pohon kacang
Semut dan ulat masih berkawan
Cendawan baru menyembul di sela semak kering
Sungai saling berbagi mata air dan tetap menemui muara

Angin tetap berdesir membawa doa dan puja
Untuk tetap berharap jika waktunya telah membatu

Jakarta, 17022021.18.26WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun