setiap hari Minggu aku menyapanya pak de sepuh dengan membawakan gunting kuku kecil
aku mulai memotong kuku dari tangan yang keriput namun halus untuk seorang kakek, tangan yang setiap hari menulis hutuf seoerti batanh sapu lidi dengan pensil charcoal  Â
satu lidi untuk satu Gong
dua lidi untuk Kenong
tiga lidi untuk Slendro Pelog
seperangkat gamelan Yogyakarta
selalu menghadirkan kakek dalam hatiku
alat tabuh gamelan kakek seperti cangkul yang menggali sangat dalam setiap suara merdu gamelan menyelusup relung gendang telinga
saat suara Gong tertahan seperti memukul tanah keras tidak berpupuk, kakek akan mengolah cairan tembaga bercampur emas kuningan dengan penuh kesabaran
Kakek menempa hati ketika menempa tembaga
menempa budi ketika menempa emas kuningan
mengalir dan mengulir dalam darahku pada setiap potongan kuku
Aku memotong kuku seorang kakek Jawa,
seorang yang memberi dan mengabdi untuk seni gamelan
Salam hangat Raden Gunopradonggo
Jakarta, 24082020. 14.03 wib
Gunopradonggo adalah sebutan seorang yang mengabdi di Keraton Yogyakarta sebagai pembuat gamelan