Mohon tunggu...
Ika Sunarmi
Ika Sunarmi Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. (Helvy Tiana Rosa)

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pembentang Sayap-sayap Sang Pemimpi

26 November 2020   19:02 Diperbarui: 26 November 2020   19:06 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 "Guru memang bukan orang hebat tetapi semua orang hebat berkat jasa guru." Kalimat seperti tersebut tentu sering kita dengar atau baca. Menjelang peringatan hari guru, 25 November, banyak orang membuat berbagai macam atribut dengan menyematkan kalimat tersebut. Namun demikian, apakah benar guru bukanlah orang hebat? Tentu bukan demikian maksud yang ingin disampaikan. Kalimat tersebut berusaha menunjukkan bahwa guru adalah tugas yang mulia yang merupakan profesi yang paling sering menjadi cita-cita favorit masa kanak-kanak. Lewat tangan para gurulah tercipta para ilmuwan, ahli politik, hakim, dokter, dan bahkan seorang presiden sekalipun. Dari seorang gurulah kita belajar dari hal yang tidak tahu menjadi tahu, belajar memahami dan berpetualang dalam pengetahuan.

William Arthur Ward berkata bahwa Guru biasa-biasa saja hanya bisa menceritakan. Guru yang baik mampu menjelaskan. Guru yang unggul mampu menunjukkan. Sementara guru yang hebat bisa memberikan inspiratif." Memberi inspirasi pada peserta didik, secara tidak langsung kita memberikan sayap kepada mereka untuk dapat terbang menggapai impiannya. Seorang peserta didik tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan dari gurunya, namun mereka juga membutuhkan inspirasi dan motivasi yang mampu memicu mereka menguasai pengetahuan tersebut. Ispirasi tersebut lahir dari seorang guru hebat. 

Horace Mann mengatakan bahwa seorang guru yang mencoba mengajar tanpa menginspirasi muridnya ibarat menempa besi yang dingin. Peserta didik yang tidak menguasai pelajaran bukan karena mereka tidak pintar, melainkan karena kurangnya motivasi dalam diri mereka untuk belajar. Tidak ada manusia yang dilahirkan di dunia dalam keadaan bodoh, namun bagaimana cara dunia memperlakukan merekalah yang membuat mereka terlihat bodoh. Sebut saja tokoh-tokoh dunia yang hingga kini namanya masih mewarnai dunia ilmu pengetahuan, seperti Thomas Alva Edison, Isaac Newton, Albert Einstein, Ludwig Van Beethoven. Mereka adalah orang-orang terkenal yang sebelumnya dianggap 'bodoh' oleh guru dan lingkungannya. Mereka mampu membuktikan pada dunia dengan berbagai penemuan-penemuan yang saat ini kita nikmati.  Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pendidik profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu yang akan diajarkannya, melainkan juga dituntut memahami kondisi peserta didik yang dihadapinya. Sehingga sangat diperlukan guru yang inspiratif, yang mampu mendidik, memberi teladan yang baik, dan bisa memahami kondisi kejiawaan peserta didik, serta mampu memotivasi dan memberi semangat peserta didiknya ke arah kemajuan.

Guru sebagai ujung tombak sekaligus garda terdepan terhadap keberhasilan pendidikan harus memiliki beberapa kompetensi, baik profesional, pedagogis, personal, maupun sosial. Kompetensi guru bukan hanya menguasai apa yang harus diajarkan, tapi bagaimana membelajarkan kepada peserta didik sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan peserta didik menjadi semakin termotivasi ketika sedang belajar dengan sosok guru yang mampu memberi inspirasi tersebut. Guru inspiratif tidak hanya mengajar tetapi mendidik generasi-generasi bangsa yang siap menjadikan bangsanya lebih baik lagi.

Agar bisa menjadi sosok guru yang inspiratif, guru harus mampu memegang prinsip care, share, and trust. Care artinya, mampu memberi perhatian pada peserta didik dari latar belakang yang berbeda. Guru harus bisa merangkul, memberi semangat, dan memotivasi peserta didik di kelas. Share, artinya guru harus mampu membagi ilmu yang dimiliki dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menantang bagi peserta didik. Guru harus mampu merancang strategi pembelajaran, metode, dan media yang menarik bagi peserta didik. Trust, artinya guru harus bisa menjadi sosok yang dapat dipercaya, dan bisa memberi teladan, serta menanamkan karakter yang baik bagi peserta didik di sekolah.

Guru inspiratif adalah guru yang tidak hanya mengajar saja, tetapi juga mampu memberikan pengaruh ke dalam jiwa peserta didiknya. Guru inspiratif akan senantiasa memberikan motivasi dan modal kepada para peserta didiknya untuk mampu menghadapi perubahan. Tantangan demi tantangan akan mampu ditundukkan, walaupun tantangan tersebut tidak ringan. Manusia tahan banting yang tidak larut dalam perubahan hanya mampu dihasilkan oleh guru inspiratif. Guru inspiratif bukan segala-galanya, tetapi adanya guru inspiratif akan memberikan kontribusi yang luar biasa bagi perubahan dalam kehidupan peserta didiknya.

Hal penting yang harus dilakukan seorang guru adalah bagaimana senantiasa berusaha menemukan pemantik dan penyulut spirit inspiratif. Spirit inspiratif dapat dibangkitkan dengan beberapa cara. Pertama, komitmen. Komitmen sebagai guru inspiratif harus dibangun secara kokoh dalam jiwa. Komitmen akan memberi makna yang sangat penting terhadap apa yang kita kerjakan, kita lihat, kita rasa, kita dengar, dan kita pikirkan. Setiap mengajar, sejauh kita memegang komitmen, maka kita akan senantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk memberi inspirasi kepada para peserta didik.

Kedua, membangun kecintaan terhadap profesi. Mengajar yang dilandasi oleh kecintaan yang mendalam akan melahirkan dan menyulut spirit inspiratif secara kokoh. Cinta yang kuat dapat menggerakkan jiwa untuk senantiasa penuh semangat, yakin, optimis, dan penuh harapan. Besarnya cinta terhadap profesi, terhadap tanggung jawab, terhadap masa depan peserta didik, dan terhadap tanggung jawab kepada Tuhan, akan menjadikan mengajar menjadi sedemikian memberdayakan, penuh kenikmatan dan penghayatan.

Ketiga, menajamkan visi. Visi, menurut Philip Kotler, merupakan an ideal standar of excellence (standar ideal kesempurnaan) yang ingin kita raih. Atau bisa juga dimaknai sebagai a dream must be achieve (mimpi yang harus kita raih). Visi sebagai guru inspiratif akan menjadikan segala aktifitas senantiasa diarahkan untuk menuju kepada hal tersebut. Visi ini akan menuntut bukti dan perjuangan. Dengan merumuskan visi ini, seorang guru inspiratif akan membuat kemajuan yang berarti, walaupun menghadapi tantangan yang tidak ringan. Seorang guru yang tidak memiliki visi tidak akan membuat kemajuan, walaupun mungkin berada di jalan yang mulus. Jadi sebagai seseorang yang telah memilih profesi sebagai guru, mari kita bertanggung jawab atas pilihan tersebut dengan membangkitkan spirit dalam diri kita masing-masing untuk selalu menginspirasi.

Pontianak, November 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun