Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, 9 Agustus 2016
Petang perlahan merayap saat pesawat yang kutumpangi mendarat di Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin. Aku tidak pernah merencanakan untuk menginjakkan kaki kembali ke Kota Seribu Sungai ini sebelumnya, setidaknya dalam waktu dekat ini.
Namun sebuah sebuah pesan singkat melalui WhatsApp yang kurterima dari Feni, teman kuliahku di program Magister Pendidikan di sebuah Penguruan Tinggi Negeri di Kota Khatulistiwa mengantarkanku kembali ke kota ini.
Aku tengah asyik menyantap makan malam bersama teman-teman di sebuah warung makan Tom Yam yang cukup terkenal di Kota Pontianak ketika sebuah pesan itu muncul di handphoneku.
18.00
Kak, Sudah sampai?
Getaran di handphoneku membuyarkan lamunanku. Ternyata sebuah pesan singkat dari Feni.
Masih di bandara, fen. Masih nunggu bagasi.
Feni sudah sudah menungguku di hotel tempat kegiatan berlangsung. Meskipun kami dari kota yang sama namun, kami tidak berangkat bersama-sama. Siang tadi aku masih disibukkan dengan urusan administrasi.
Aku hanya punya waktu setengah hari untuk mengurus mulai dari membuat surat tugas dari sekolah hingga dari dinas pendidikan. Jadi aku memilih untuk mengambil jadwal penerbangan sore.
Oke, kak. Nanti kalau kakak sampai, pas registrasi bilang ke petugasnya kalau kakak satu kamar dengan Feni ya. Tadi aku sudah tulis nama kakak.
