Mohon tunggu...
Ika Setyasari
Ika Setyasari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Keperawatan menuju tingkat akhir | Passionate in Health-Care, Writing & Social-Volunteering Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Potret Kartini Masa Kini di Era Disrupsi

11 Februari 2019   18:59 Diperbarui: 11 Februari 2019   20:00 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berangkatlah dari isu yang paling sederhana namun memiliki dampak yang luas. Sebagai contoh, Start Up yang diinisiasi oleh perempuan hebat negeri ini antara lain nulisbuku.com yang diinisiasi oleh Aulia Halimatussadiah sejak tahun 2006, yang merupakan wadah bagi para penulis untuk mempublikasikan tulisan mereka secara mandiri. 

Ada juga Qerja, yang didirikan oleh Linardi Associates, merupakan salah satu situs pencari kerja yang memiliki keunikan, yaitu para karyawan bisa saling bertukar data secara anonim. Lain halnya Doku, sebuah start up yang memberikan wadah pembayaran online secara mudah dan aman. Dicetuskan oleh Nabilah Alsagoff di mana bisnis ini disambut baik oleh banyak perusahaan di Indonesia bahkan Asia, seperti Sinar Mas dan Air Asia.

Lain halnya dengan Zalora. Siapa yang tidak mengenal situs e-commerce ini? Hampir pasti semua tahu dan tidak asing mendengar tentang Zalora yang merupakan situs e-commerce fashion online. Ada sosok perempuan cantik bernama Catherine di balik nama Zalora. Demi Zalora, ia rela melepaskan pekerjaannya di McKinsey dan Company. 

Ada juga situs e-commerce fashion online yang berkonsentrasi pada penjualan pakaian serta aksesoris wanita muslim, digagas oleh Diajeng Lestari. Juga e-commerce Berry Kitchen, yang menyediakan layanan pengiriman jasa katering untuk para karyawan saat jam makan siang tiba. Wah, cukup kreatif ya ide-ide mereka.

Potret Digital Leadership Kartini Masa Kini

"Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya, maka baik pula negara tersebut. Namun jika wanitanya buruk, maka buruk pula negera tersebut."

Ungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan. Bukan hanya sebagai figur yang disimbolkan dengan kelembutan, namun lebih dari itu, perempuan dapat menjadi penentu dan penguat suatu peradaban. 

Kapasitas dalam diri perempuan juga harus terus ditingkatkan. Dewi Sartika, seorang pahlawan Indonesia yang hingga akhir hayatnya memperjuangkan pendidikan bagi perempuan Indonesia. 

Perempuan pada saat itu hanya memiliki keterampilan rumah tangga dan adat, sehingga sangat bergantung pada orang tua dan suami. Tidak memiliki kesempatan mengecap pendidikan kecuali bagi kalangan priyayi atau bangsawan. Beliau sadarkan pentingnya pendidikan layak bagi seorang perempuan. Perempuan harus memiliki keterampilan dan literasi yang tinggi sehingga dapat terus produktif dan mampu memenuhi kebutuhan ekonomi.

Begitu juga jika ditarik ke era digital saat ini. Bagi Kartini Masa Kini, sektor digital bisa menjadi peluang usaha dan peluang belajar yang seluas-luasnya sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam menggerakkan roda perekonomian keluarga. 

Di samping itu, era digital juga mampu menjadi jalan bagi kaum perempuan untuk memperoleh banyak informasi dan meningkatkan kualitas hidup. Contoh sederhana adalah mulai banyaknya diskusi daring online yang bertemakan self development dan women empowerment yang saat ini mulai menjamur diadakan oleh para komunitas perempuan, yang harapannya mampu memberikan dampak luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun