Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tentang Kaset

26 April 2014   17:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata saya terpaku kepada kumpulan kaset kaset jadul Pearl Jam  yang telah lama tersimpan di atas lemari, box plastiknya mulai kusam di makan usia.  Semenjak tren mp3 merajai dunia permusikan, pamor kaset mulai meredup. Tapi bagi saya kenangan dari sebuah kaset tidak lah akan pernah meredup,Kaset akan selalu mengingatkan saya akan pahit manisnya mendengarkan lagu kesayangan :p.

Kaset bisa menjadi alasan untuk dekat dengan seseorang, menekan hawa nafsu jajan yang berlebihan, datang kuliah lebih awal agar tidak harus bayar kompensasi yang tak berprikemanusiaan dan sebagai sarana hiburan yang tak tergantikan.

Kaset pun bisa digunakan untuk melatih kesabaran, ketika pitanya kusut bergulung gulung keluar tak karuan, hanya satu cara yang bisa dilakukan, merapikan pitanya dan menggulungnya kembali dengan sabar .. karena kalau di buang sayang kan?.  Ketika suara nya terdengar dalam, maka tanpa segan segan harus segera di bersihkan.  Bila ingin menikmati lagu tertentu dalam satu album, tombol ff atau fwd lah jalan keluarnya, maju mundurkan lah dengan sabar, karena orang sabar di sayang Tuhan :D

Diawali dengan “misteri“ nya Andy Liany dan diakhiri dengan Linkin Park “Hybrid Theory“, adalah masa masa indah menikmati musik dengan format kaset berpita.

Saya selalu suka momen membeli kaset baru.  Memasuki pintu Aquarius, salah satu toko kaset di bilangan Dago yang selalu membuat jantung berdebar tak menentu, memandangi deretan kaset kaset yang tertata rapi dengan warna warni covernya yang memikat hati, semua itu selalu membuat saya betah untuk berlama lama di sana, bila sudah begini film Empire Records lah yang menari nari di kepala.

Hal lain yang saya suka dari sebuah kaset baru adalah wangi khas kertas covernya yang di lindungi oleh box plastik bening yang lumayan kokoh serta pita cukai yang tertempel sempurna di tempatnya.  Dan yang  terpenting adalah suara jernih yang dihasilkannya.  Perpaduan yang sangat memanjakan hidung, mata plus  telinga.

Ya, kaset memang terdengar sempurna ketika belum ada mp3 dan CD bajakan merajalela.  Dan saya patut berbahagia karena pernah mengalami fase berkaset ria dengan segala baik buruknya.

Tertanda,
KasetloveR

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun