Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dulu, Kini, dan Nanti

15 Januari 2021   10:52 Diperbarui: 15 Januari 2021   10:55 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: analytics insight

Dulu,
Tak berkedip di depan layar
Menikmati gambar demi gambar
Telepon genggam bernada riang
Hologram bayang-bayang
Replikator makanan
Alih bahasa artificial
Hanya khayalan

Kini,
Terjerembab dalam kesenangan
Telepon genggam menjadi pintar
Hologram menari tanpa limitasi
Dalam Volumetric Images kuasa 3D
Virtual reality telah merayakan hari jadi
Semua nyata tanpa terkecuali

Nanti,
AI akan menggantikan pribadi-pribadi
Menerobos semua celah yang dapat dikuasai
Menguar bahaya bila tak diiringi regulasi
Laju teknologi tak akan berhenti
Semestinya manusia memegang kendali
Jangan sampai replika melampaui diri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun